PT MDTV Media Technologies Tbk (MDTV), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Net Visi Media Asia Tbk atau NET TV, mencatatkan kerugian sebesar Rp 78,6 miliar sepanjang tahun 2024. Meskipun masih merugi, angka ini menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan kerugian sebesar Rp 634,3 miliar pada tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan teraudit yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 16 Oktober 2025, MDTV membukukan pendapatan sebesar Rp 209,7 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 235,7 miliar. Rincian pendapatan menunjukkan kontribusi terbesar berasal dari iklan televisi sebesar Rp 153,6 miliar, diikuti oleh iklan digital sebesar Rp 20,4 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 35,8 miliar.
Hingga akhir Desember 2024, total aset MDTV tercatat sebesar Rp 1,04 triliun, mengalami penurunan dibandingkan posisi aset pada tahun 2023 yang mencapai Rp 1,21 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 369,4 miliar dan ekuitas sebesar Rp 675,3 miliar.
Penurunan pendapatan juga terlihat pada kuartal I tahun 2025. MDTV mencatatkan pendapatan sebesar Rp 32,6 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 81,7 miliar.
Lebih detail mengenai pendapatan pada kuartal I 2025, terungkap bahwa penurunan disebabkan oleh menyusutnya pendapatan iklan dari kedua platform utama perseroan. Pendapatan iklan televisi tercatat sebesar Rp 31,1 miliar, turun signifikan dari Rp 47,9 miliar pada kuartal I tahun sebelumnya. Demikian pula, pendapatan iklan digital juga mengalami penurunan drastis, dari Rp 6,4 miliar menjadi hanya Rp 1,5 miliar. Akibatnya, MDTV membukukan kerugian sebesar Rp 53,5 miliar pada kuartal I 2025, meskipun angka ini lebih baik dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 64,7 miliar.
Seperti diketahui, NET TV secara resmi berganti nama menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk pada tanggal 8 November 2024. Perubahan nama ini telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0072157.AH.01.02.TAHUN 2024.
Sekretaris Perusahaan MDTV, Shinta Trisnawati Sutrisno, menjelaskan bahwa seluruh kerja sama yang masih menggunakan nama NET TV akan tetap berlaku hingga berakhirnya perjanjian tersebut. Sementara itu, implementasi penggunaan dokumen fisik dan digital atas nama MDTV akan dilakukan secara bertahap. “Penggunaan nama PT MDTV Media Technologies Tbk akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Penurunan pendapatan dan performa industri televisi secara umum menjadi perhatian. Hal ini memicu pertanyaan mengenai tantangan yang dihadapi MDTV dan strategi yang akan diambil untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Ringkasan
PT MDTV Media Technologies Tbk (MDTV), sebelumnya NET TV, mencatatkan kerugian sebesar Rp 78,6 miliar pada tahun 2024, menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan kerugian Rp 634,3 miliar tahun 2023. Meskipun kerugian menyusut, pendapatan perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 209,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 235,7 miliar.
Penurunan pendapatan berlanjut pada kuartal I 2025, dengan pendapatan hanya Rp 32,6 miliar, jauh di bawah periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan iklan televisi dan digital, menyebabkan kerugian sebesar Rp 53,5 miliar pada kuartal tersebut. Perusahaan juga resmi berganti nama menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk pada 8 November 2024.








