Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan pelemahan pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat, 28 November 2025. Penutupan sesi siang mencatatkan penurunan sebesar 0,32 persen, dengan IHSG berada di level 8.517,9.
“IHSG kembali tertekan dan melemah di sesi pertama hari ini,” ungkap Tim Analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulisnya.
Pergerakan pasar pada sesi pertama ini diwarnai oleh dinamika yang cukup beragam. Sebanyak 276 saham berhasil mencatatkan kenaikan, sementara 366 saham mengalami penurunan. Di sisi lain, 210 saham terpantau stagnan. Secara keseluruhan, nilai transaksi pada sesi ini mencapai Rp 10,7 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,40 juta kali dan volume perdagangan mencapai 247,3 juta lot.
Menariknya, investor asing justru mencatatkan net buy yang cukup signifikan, yakni sebesar Rp 581,6 miliar. Berdasarkan volume, saham-saham seperti BKSL, MINA, dan BULAN menjadi yang paling banyak diborong oleh investor asing. “Sementara itu, GOTO, BUMI, dan BBYB menjadi saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing,” lanjut Tim Analis Samuel Sekuritas Indonesia.
Saham emiten properti yang terkait dengan Happy Hapsoro, Sanurhasta Mitra (MINA), tampil sebagai saham yang paling aktif diperdagangkan pada sesi pertama ini. MINA mencatatkan frekuensi transaksi mencapai 75.682 kali, diikuti oleh BBYB dengan 57.914 kali, dan BKSL dengan 82.221 kali.
Dari segi volume, saham emiten tambang Grup Bakrie, Bumi Resources (BUMI), menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama. BUMI mencatatkan volume perdagangan sebesar 24,7 juta lot, disusul oleh BKSL dengan 21,5 juta lot, dan MINA dengan 14,9 juta lot.
Beralih ke pergerakan sektoral, indeks sektor properti (IDXPROPERT) menjadi yang paling bersinar di sesi pertama dengan penguatan sebesar 0,7 persen. Diikuti oleh indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) sebesar 0,4 persen, dan indeks sektor energi (IDXENERGY) juga sebesar 0,4 persen.
Sebaliknya, indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) harus rela menjadi yang paling tertekan dengan penurunan sebesar 1,8 persen. Indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) menyusul dengan penurunan 1 persen, dan indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) turun sebesar 0,6 persen.
Berikut adalah daftar lima besar saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainer) pada sesi pertama, berdasarkan persentase kenaikan:
* STAR (+34,7 persen ke Rp 186 per saham)
* PSKT (+34,3 persen ke Rp 266 per saham)
* PADI (+34 persen ke Rp 122 per saham)
* IATA (+29,3 persen ke Rp 199 per saham)
* HDIT (+25 persen ke Rp 75 per saham)
Sementara itu, inilah daftar lima besar saham yang mengalami penurunan terdalam (top loser) pada sesi pertama, berdasarkan persentase penurunan:
* ESTI (-14,8 persen ke Rp 189 per saham)
* BHAT (-14,8 persen ke Rp 1.515 per saham)
* SOTS (-14,8 persen ke Rp 402 per saham)
* ESIP (-14,3 persen ke Rp 113 per saham)
* CBUT (-14,2 persen ke Rp 1.355 per saham)
Meskipun pasar saham menunjukkan dinamika yang menarik, investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi sentimen pasar. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi kepercayaan investor.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ringkasan
IHSG mengalami pelemahan pada sesi pertama perdagangan hari ini, turun 0,32 persen ke level 8.517,9. Meskipun demikian, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 581,6 miliar, dengan saham BKSL, MINA, dan BULAN menjadi yang paling banyak diborong. Sektor properti menjadi yang paling unggul, sementara sektor teknologi mengalami penurunan terbesar.
Saham MINA menjadi yang paling aktif diperdagangkan berdasarkan frekuensi, sedangkan BUMI memimpin dari segi volume. STAR, PSKT, PADI, IATA, dan HDIT menjadi top gainer, sementara ESTI, BHAT, SOTS, ESIP, dan CBUT menjadi top loser pada sesi pertama perdagangan.








