JAKARTA — Emiten transportasi dan logistik terkemuka, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), yang didirikan oleh taipan TP Rachmat, berhasil mencetak kinerja keuangan cemerlang hingga kuartal III/2025. Pencapaian positif ini turut mengerek kenaikan signifikan pada harga saham ASSA, menegaskan posisinya sebagai pemain kunci di sektor ini.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, ASSA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp348,59 miliar per 30 September 2025. Angka ini melonjak tajam 63,91% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp212,67 miliar.
Seiring dengan pertumbuhan laba, pendapatan ASSA juga menunjukkan peningkatan yang solid, naik 21,23% YoY menjadi Rp4,41 triliun pada kuartal III/2025, dari sebelumnya Rp3,64 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan ini mencerminkan strategi bisnis yang efektif dan respons positif pasar.
Kontribusi terbesar terhadap raupan pendapatan ASSA berasal dari segmen bisnis logistik yang mencapai Rp2,19 triliun. Disusul oleh segmen penyewaan kendaraan, autopool sharecars, dan jasa juru mudi yang menyumbang Rp2 triliun.
Sementara itu, segmen penjualan kendaraan bekas turut berkontribusi sebesar Rp1,16 triliun dan jasa lelang menyumbang Rp274,56 miliar. Menanggapi capaian ini, Prodjo dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (21/10/2025) menyatakan, “Pencapaian kinerja positif sampai 9 bulan pertama tahun ini mencerminkan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang dijalankan secara konsisten oleh ASSA.”
Ke depan, ASSA berencana untuk terus menggenjot dan mengoptimalkan berbagai lini bisnisnya. Khususnya dalam bisnis logistik, perseroan akan konsisten memfokuskan pengembangan pada layanan logistik terintegrasi (end-to-end) demi efisiensi dan peningkatan nilai bagi pelanggan.
Optimalisasi sistem dan efisiensi operasional menjadi prioritas melalui pengembangan warehouse dan transport management system. Selain itu, ASSA juga memperluas layanan logistiknya dengan orientasi pada segmen pasar business to business (B2B) untuk memperkuat daya saing serta nilai tambah perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.
Dalam upaya memperkuat layanan cold chain, ASSA melalui Coldspace terus menambah fasilitas gudang, termasuk di Pulo Gadung, yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun ini. Di sisi lain, perseroan juga memperluas jaringan hub Cargoshare di lokasi-lokasi strategis dengan tingkat produktivitas tinggi, guna mendukung efisiensi dan kapasitas distribusi yang lebih baik.
Tak hanya logistik, ekosistem kendaraan bekas ASSA pun terus dikembangkan melalui anak usahanya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC). ASSA berfokus meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan Caroline.id ke berbagai wilayah potensial, sekaligus mengoptimalkan jaringan hub JBA untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di segmen ini.
Pada segmen rental, ASSA konsisten melakukan diversifikasi basis pelanggan untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar. Langkah ini dibarengi dengan kehati-hatian dalam memilih pelanggan, mengingat kondisi ekonomi yang masih menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian. Prodjo menambahkan, “Dengan demikian, meskipun segmen logistik masih menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan, ASSA juga mengupayakan pertumbuhan akan semakin seimbang dari semua segmen bisnis perusahaan.”
Meneropong Arah Saham ASSA
Di tengah solidnya kinerja laba, harga saham ASSA menunjukkan tren positif sepanjang tahun ini. Meskipun pada perdagangan Rabu (22/10/2025) sempat melemah 1,95% ke level Rp1.005 per lembar, berdasarkan data Bloomberg, harga saham ASSA masih kokoh di zona hijau dengan penguatan 45,65% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).
Analis Sucor Sekuritas, Christofer Kojongian, mengungkapkan bahwa kinerja saham ASSA ditopang oleh fundamental yang kuat, didorong oleh permintaan industri logistik yang menjanjikan.
Dalam risetnya pada Selasa (21/10/2025), Christofer menjelaskan, “Industri logistik Indonesia menawarkan prospek yang menjanjikan, didukung oleh meningkatnya konsumsi domestik, ekspansi e-commerce yang pesat, inisiatif pemerintah melalui national logistics ecosystem [NLE], dan layanan tambahan.” Sucor Sekuritas memperkirakan segmen logistik ASSA akan mencatatkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata investasi (compound annual growth rate/CAGR) pendapatan sebesar 9% selama tiga tahun ke depan.
Selain dari bisnis logistik, ASSA juga diuntungkan oleh bisnis mobil bekas dan lelang yang tangguh. Oleh karena itu, Sucor Sekuritas merekomendasikan ‘beli’ untuk ASSA dengan target harga di level Rp1.500 per lembar.
Senada, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai kinerja saham sektor transportasi dan logistik seperti ASSA turut terdorong oleh stabilitas ekonomi yang berkelanjutan, serta rantai pasok dan mobilitas yang lebih stabil.
Kepada Bisnis pada Selasa (21/10/2025), Nafan mengatakan, “Kondisi tersebut kemudian mengarah pada perbaikan kinerja laba tahun ini. Ke depan, ada juga dukungan katalis dari momen Nataru (Natal dan Tahun Baru).”
Mengutip data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak tujuh sekuritas menyematkan rekomendasi ‘beli’ untuk saham ASSA. Target harga saham ASSA secara konsensus berada di level Rp1.310 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.









