Saham Advanced Micro Devices (AMD) mencatatkan lonjakan signifikan lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Kenaikan drastis ini dipicu oleh kabar menggembirakan yang menyebutkan bahwa IBM telah sukses memanfaatkan chip buatan AMD untuk mengeksekusi algoritma tertentu dalam ranah komputasi kuantum yang sangat kompleks. Tidak hanya AMD, saham IBM pun turut merasakan dampak positif dari pengumuman tersebut, dengan kenaikan sekitar 6 persen, menunjukkan antusiasme pasar terhadap kolaborasi strategis di sektor teknologi mutakhir ini.
Berdasarkan laporan yang dilansir oleh Reuters pada tanggal yang sama, sebuah makalah ilmiah yang dijadwalkan untuk publikasi pekan depan, menguak detail keberhasilan IBM. Makalah tersebut secara spesifik mengindikasikan bahwa IBM berhasil menjalankan algoritma koreksi kesalahan kuantum menggunakan chip field-programmable gate array (FPGA) yang diproduksi oleh AMD. Meskipun menjadi sorotan utama di pasar saham, baik AMD maupun IBM hingga kini masih belum memberikan pernyataan resmi atau tanggapan terkait laporan inovatif ini.
Pencapaian ini bukanlah kejadian yang berdiri sendiri, melainkan kelanjutan dari langkah strategis yang telah diambil kedua raksasa teknologi ini. Pada Agustus lalu, AMD dan IBM telah resmi menjalin kerja sama untuk bersama-sama mengoptimalkan kemampuan komputasi kuantum dan mengintegrasikan berbagai teknologi canggih yang mereka miliki. Ambisi IBM dalam ranah ini semakin ditegaskan dengan target peluncuran komputer kuantum komersial pada tahun 2029, sebuah visi yang kini terasa semakin dekat dengan kemitraan ini.
Komputasi kuantum sendiri merupakan paradigma teknologi revolusioner yang memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk menuntaskan berbagai masalah kompleks yang di luar jangkauan kemampuan komputer tradisional. Potensi besar ini telah memicu perlombaan sengit di antara raksasa teknologi global. Sebut saja Google, Microsoft, dan Amazon, ketiganya aktif berinvestasi besar-besaran dan saling berlomba untuk memperkuat posisi dominan mereka di medan persaingan komputasi kuantum yang menjanjikan ini.
Di tengah iklim positif yang melingkupi Wall Street, di mana saham teknologi secara umum menunjukkan penguatan dan bahkan perusahaan seperti Nvidia mulai bangkit, persaingan di sektor komputasi kuantum semakin memanas. Tahun lalu, Microsoft telah mengukuhkan langkahnya dengan memperkenalkan chip komputasi kuantum pertamanya, sementara Google juga merilis terobosan inovatif yang mereka namai “Willow”. Kendati demikian, pandangan realistis datang dari salah satu eksekutif kuantum Google. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh CNBC pada Maret lalu, eksekutif tersebut menegaskan bahwa teknologi revolusioner ini masih membutuhkan waktu “sekitar lima tahun lagi untuk mencapai terobosan nyata.”
Momentum positif dari kolaborasi AMD dan IBM ini tidak hanya berdampak pada kedua perusahaan, melainkan juga secara signifikan mendorong minat investor terhadap seluruh saham sektor kuantum. Terbukti, pada perdagangan Jumat, saham-saham perusahaan spesialis komputasi kuantum lainnya seperti D-Wave Quantum, Rigetti Computing, dan IonQ turut mencatatkan kenaikan yang substansial. Namun, di tengah gejolak pasar ini, muncul pula dinamika politik. Pemerintahan Trump secara tegas membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka tengah melakukan negosiasi untuk mengambil alih saham di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang komputasi kuantum, menambah lapisan kompleksitas pada narasi pasar yang sudah dinamis ini.
Ringkasan
Saham AMD melonjak lebih dari 6% setelah IBM berhasil menggunakan chip AMD untuk algoritma komputasi kuantum yang kompleks. Keberhasilan ini diungkap dalam makalah ilmiah yang menyebutkan penggunaan chip FPGA buatan AMD untuk koreksi kesalahan kuantum. Kemitraan AMD dan IBM sebelumnya telah terjalin untuk mengoptimalkan komputasi kuantum, dengan target IBM meluncurkan komputer kuantum komersial pada tahun 2029.
Pencapaian ini meningkatkan minat investor terhadap saham sektor kuantum, termasuk D-Wave Quantum, Rigetti Computing, dan IonQ. Sementara itu, persaingan di komputasi kuantum juga melibatkan Google, Microsoft, dan Amazon, yang semuanya berinvestasi besar-besaran. Meskipun demikian, ada pandangan bahwa teknologi ini masih membutuhkan waktu sekitar lima tahun lagi untuk mencapai terobosan nyata.









