Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, kepala cabang (Kacab) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih. Motif di balik aksi keji ini akhirnya terkuak dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (16/9).
Kombespol Wira Satya Triputra, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa akar permasalahan kasus ini adalah uang. Para pelaku merencanakan pemindahan dana dari rekening dormant (rekening tidak aktif) ke rekening penampungan yang telah mereka siapkan.
“Motif daripada para pelaku melakukan perbuatannya yaitu para pelaku ataupun para tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan,” ungkap Kombespol Wira Satya Triputra di hadapan awak media. Untuk melancarkan aksi tersebut, mereka membutuhkan akses dan otoritas seorang kepala cabang, dan korban yang menjabat di bank BUMN Cempaka Putih menjadi target yang ideal.
Kasus ini bermula dari ide yang dicetuskan oleh C alias K dan DH. Keduanya kemudian merekrut beberapa pelaku lain dengan peran berbeda, mulai dari membuntuti korban, menculik, hingga akhirnya menghabisi nyawa korban dan membuang jasadnya. “Pasal yang dilanggar dalam kasus ini Pasal 328 dan atau Pasal 333 KUHP,” terang Wira lebih lanjut.
Niat jahat untuk memindahkan uang dari rekening dormant ini sebenarnya sudah muncul sejak bulan Juni. Sementara itu, rencana penculikan korban mulai disusun pada pertengahan Agustus. Tragisnya, hanya berselang beberapa hari, tepatnya pada 20 Agustus 2025, Muhammad Ilham Pradipta diculik dari area parkir Lottemart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban dibawa paksa dengan menggunakan mobil oleh para penculik.
Sehari kemudian, pada 21 Agustus 2025, Ilham ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan keluarga korban yang menerima rekaman CCTV saat korban dijemput paksa. Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan meminta agar kasus ini diusut tuntas. Dalam perkembangan penyelidikan, terungkap fakta bahwa seorang prajurit TNI AD turut terlibat dalam aksi penculikan dan pembunuhan ini. Pihak Pomdam Jaya telah menahan prajurit TNI yang terlibat dan tengah mendalami keterlibatannya lebih jauh, sebagaimana disampaikan oleh Mabes TNI.
Ringkasan
Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang sebuah bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta. Motif pembunuhan adalah untuk memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan dengan memanfaatkan akses dan otoritas korban sebagai kepala cabang. Para pelaku, termasuk seorang prajurit TNI AD, telah ditangkap.
Kasus ini bermula dari ide yang dicetuskan oleh beberapa pelaku yang kemudian merekrut orang lain dengan peran berbeda. Korban diculik pada 20 Agustus 2025 di area parkir Lottemart Pasar Rebo dan ditemukan meninggal sehari kemudian di Bekasi. Prajurit TNI yang terlibat telah ditahan oleh Pomdam Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.








