News Stream Pro – Persiapan matang terus dilakukan Timnas Futsal Indonesia jelang SEA Games 2025 di Thailand. Pelatih Hector Souto menegaskan betapa krusialnya laga uji coba melawan Australia sebagai bagian penting dari persiapan tersebut. Pertandingan persahabatan ini dijadwalkan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada Sabtu, 1 November 2025, pukul 19.30 WIB dan masuk dalam kalender FIFA Match Day.
Menurut Hector Souto, duel kontra Australia bukan sekadar laga pemanasan biasa. Ia menilai Australia memiliki gaya permainan yang mengandalkan kekuatan fisik dan intensitas tinggi. Karakter permainan semacam ini dianggap ideal untuk menguji dan mempersiapkan Garuda menghadapi lawan-lawan tangguh di ajang resmi mendatang. “Bagi kami sangat penting tim Australia dapat bergabung minggu ini karena kami sedang menyiapkan SEA Games dan AFC,” ungkap Hector Souto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Lebih dari sekadar mencari kemenangan, laga uji coba ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi kemampuan tim secara menyeluruh. “Jadi bagi kami, kehadiran Australia di sini sangat penting karena kami juga bisa melihat diri kami sendiri,” lanjut pelatih asal Brasil tersebut.
Pertandingan melawan Australia ini menjadi barometer penting. Oleh karena itu, Federasi Futsal Indonesia (FFI) memastikan bahwa duel ini akan memberikan poin FIFA bagi Timnas Futsal Indonesia.
Menghadapi Australia, Timnas Futsal Indonesia siap menurunkan 18 pemain terbaik yang telah menjalani pemusatan latihan intensif selama empat hari terakhir. Nama-nama berpengalaman seperti Ardiansyah Nur, Evan Soumilena, dan kapten Mochammad Iqbal tetap menjadi andalan di skuad utama. Hector Souto melihat uji coba ini sebagai kesempatan emas untuk mengukur kesiapan fisik dan taktik timnya. Ia juga berharap kerja sama dengan federasi negara lain dapat membuka peluang pengembangan futsal Indonesia secara lebih luas.
“Saya sangat menghargai bahwa kita bisa memiliki acara seperti ini dengan kolaborasi bersama mereka karena semuanya membuka peluang-peluang untuk berkembang dan juga untuk menggandeng negara lain di seluruh permainan kami,” ungkap Hector, menekankan pentingnya kolaborasi internasional.
Pemilihan Australia sebagai lawan uji coba bukan tanpa alasan. Hector Souto menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil diskusi bersama manajemen tim. Gaya permainan Australia yang agresif dan kuat secara fisik dianggap sangat relevan untuk mengasah kekuatan Timnas Futsal Indonesia. “Pertama-tama saya tidak memilih (calon lawan), saya merekomendasikan. Ini pendapat manajer, saya pikir gaya mereka (Australia) sangat menarik bagi kami karena mereka lebih kuat daripada kami menurut saya dan ini kelemahan kami,” jelas Hector.
Untuk para penggemar yang ingin menyaksikan langsung aksi Timnas Futsal Indonesia melawan Australia, informasi mengenai harga tiket pertandingan juga telah diumumkan, dengan harga termahal mencapai Rp 20 juta.
Menghadapi tim dengan karakter seperti Australia menjadi simulasi yang tepat sebelum tampil di ajang internasional besar seperti SEA Games 2025 dan AFC Futsal Championship. “Di atmosfer internasional, menjadi kuat secara fisik sangat penting karena tim sangat kompetitif di segala area performa seperti teknik, praktik, fisik, psikologi, dan lain-lain. Jadi, saya pikir mereka sempurna untuk memperbaiki (kelemahan) kami… saya berharap kita memiliki permainan yang adil tapi permainan yang sulit,” pungkas pelatih berusia 44 tahun itu, menandaskan fokus pada peningkatan aspek fisik dan mental bertanding timnya.
Ringkasan
Timnas Futsal Indonesia akan menghadapi Australia dalam laga uji coba penting sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 dan AFC Futsal Championship. Pelatih Hector Souto menekankan bahwa Australia dipilih karena gaya permainan mereka yang mengandalkan kekuatan fisik dan intensitas tinggi, yang dianggap ideal untuk menguji dan meningkatkan performa Garuda Futsal.
Laga uji coba ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang evaluasi kemampuan tim secara menyeluruh dan pematangan taktik. Hector Souto berharap kolaborasi dengan federasi negara lain, termasuk Australia, dapat membuka peluang pengembangan futsal Indonesia secara lebih luas, terutama dalam meningkatkan kekuatan fisik dan mental para pemain.
