Timnas Indonesia Lampaui Sepak Bola Asia Tenggara, Tapi Piala Dunia 2026 Masih Jauh?
Publik Vietnam menyoroti perkembangan pesat Timnas Indonesia yang dinilai telah melampaui level sepak bola Asia Tenggara. Meski demikian, perjuangan Garuda untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026 diyakini masih membutuhkan banyak peningkatan.
Sebagai satu-satunya wakil ASEAN yang tersisa dalam perburuan tiket Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia kini tengah berjuang di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia. Skuad asuhan Patrick Kluivert tergabung di Grup B yang berat bersama tuan rumah Arab Saudi dan Irak.
Langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 terasa semakin terjal usai menelan kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dalam pertandingan pertama (9/10/2025).
Kalah dari Arab Saudi, Strategi Kluivert Dipertanyakan
Meskipun menelan kekalahan, Patrick Kluivert tetap memberikan apresiasi atas semangat juang para pemainnya di lapangan. “Kami berjuang seperti singa, tetapi terkadang membuat keputusan yang salah,” ungkap Kluivert usai pertandingan.
Pernyataan Kluivert inilah yang kemudian menjadi sorotan publik Vietnam, yang menilai bahwa sepak bola Indonesia kini telah bertransformasi.
“Pernyataan pelatih asal Belanda itu menunjukkan bahwa posisi sepak bola Indonesia telah berubah,” tulis media Vietnam, Dantri.com.vn. “Mereka bukan lagi ‘underdog’ di Asia. Indonesia kini memposisikan diri sebagai ‘singa’ yang siap bersaing dengan ‘singa-singa’ lainnya di level benua.”
Mentalitas, menurut media Vietnam, memegang peranan krusial dalam perkembangan sepak bola. Beberapa tim mungkin tampil mengejutkan dalam beberapa pertandingan, namun tetap menunjukkan mentalitas inferior saat menghadapi tim-tim besar.
“Indonesia berbeda. Mereka mulai menyamai tim-tim papan atas Asia seperti Arab Saudi. Oleh karena itu, Kluivert memutuskan untuk memainkan sepak bola menyerang, bahkan sempat unggul lebih dulu melawan Arab Saudi,” lanjut laporan tersebut.
Irak Waspada Kualitas Timnas Indonesia, Kluivert Jangan Sampai Blunder!
Lebih lanjut, publik Vietnam juga membandingkan gaya permainan yang diterapkan Patrick Kluivert dengan pendekatan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Kluivert dinilai memiliki pola pikir yang mirip dengan mantan pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier.
Berbeda dengan Shin Tae-yong yang cenderung menerapkan serangan balik defensif dalam dua pertandingan melawan Arab Saudi di putaran tiga kualifikasi, Kluivert memilih pendekatan yang lebih proaktif.
“Ia bersedia mengerahkan seluruh tim untuk menguasai bola dan menyerang lawan yang lebih kuat,” tulis laporan tersebut. “Pola pikir Kluivert di Eropa agak mirip dengan pola pikir Troussier di tim nasional Vietnam. Keduanya ingin mengarahkan tim untuk berpikir lebih besar melalui penguasaan bola, membangun sistem menyerang dan bertahan yang berirama. Namun, mereka belum mampu membuat perbedaan signifikan.”
Ringkasan
Timnas Indonesia dinilai telah melampaui level sepak bola Asia Tenggara, menjadi satu-satunya wakil ASEAN yang berjuang di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun kalah dari Arab Saudi, publik Vietnam menyoroti transformasi mentalitas Timnas Indonesia, yang kini dianggap berani bersaing dengan tim-tim papan atas Asia.
Gaya permainan Patrick Kluivert dibandingkan dengan Philippe Troussier, mantan pelatih Timnas Vietnam, karena keduanya cenderung menerapkan pendekatan proaktif dan menyerang. Berbeda dengan Shin Tae-yong yang lebih defensif, Kluivert dinilai ingin mengarahkan tim untuk berpikir lebih besar melalui penguasaan bola dan sistem menyerang yang berirama.
![Timnas Indonesia Ungguli ASEAN: Taktik Kluivert Mirip Pelatih [Nama Pelatih]](https://demo-nspro.mughu.id/wp-content/uploads/2025/10/6c20330043e9deee6853fb7c609dfb12-750x375.jpg)








