News Stream Pro – Yamaha R25 versi 2025 akhirnya resmi diluncurkan, membawa pembaruan signifikan pada mesinnya. Fokus utama adalah memenuhi standar emisi Euro 5+, namun dengan tantangan untuk tetap mempertahankan performa yang menjadi ciri khasnya.
Inilah tantangan terbesarnya. Umumnya, motor yang lolos standar emisi lebih ketat justru mengalami penurunan tenaga dan torsi. Namun, Yamaha berupaya keras mempertahankan performa R25.
Secara basis, mesin R25 2025 masih sama dengan generasi sebelumnya: 250 cc, 2 silinder segaris, DOHC 8 klep, injeksi, dan berpendingin cairan.
Bore x stroke tetap 60 x 44,1 mm, dan rasio kompresi juga sama, yaitu 11,6:1.
Lantas, apa saja yang berubah? Banyak pembenahan difokuskan pada ruang bakar, termasuk mahkota piston yang dibuat lebih datar dan ruang bakar yang lebih sempit.
Menurut Yamaha, profil cam shaft juga mengalami perubahan, begitu pula dengan throttle body dan sistem air intake.
Sistem pengapian pun turut diperbarui dengan penggunaan koil yang terintegrasi langsung dengan selongsong busi.
Selain itu, saluran gas buang kini menggunakan dua catalytic converter.
Jumlah oli juga ditingkatkan menjadi 2 liter, naik 0,2 liter dari generasi sebelumnya. Peningkatan ini bertujuan untuk meredam suara knalpot agar sesuai dengan standar Euro 5+.
Penambahan tabung canister di depan kiri mesin juga menjadi bagian dari pembaruan. Tabung ini berfungsi menampung uap bensin dari tangki, kemudian menyalurkannya kembali ke mesin untuk mengurangi emisi.
Dengan serangkaian perubahan tersebut, emisi gas buang R25 2025 berhasil ditekan hingga lolos standar Euro 5+, meskipun Indonesia sendiri baru menerapkan standar Euro 4.
Konsekuensinya, tenaga puncak tetap di angka 35,4 dk pada 12.000 rpm. Namun, torsi sedikit menurun sekitar 1 Nm menjadi 22,5 Nm pada 10.000 rpm.
Lalu, bagaimana performanya di jalan? Apakah terasa lebih lambat?
Secara garis besar, karakter R25 2025 masih identik dengan generasi sebelumnya. Hanya saja, tarikan di putaran menengah terasa sedikit lebih kosong, seolah terlalu kering.
Jika ditelaah lebih lanjut, tarikan awal tetap kalem, ciri khas mesin overbore, namun tidak selambat Ninja 250. Hanya saja, responsivitasnya masih di bawah CBR250RR SP.
Mesin baru ini terasa responsif setelah melewati 6.000 rpm, dan tenaganya akan terus terasa kuat hingga limiter di kisaran 14.000 rpm. Jadi, untuk mendapatkan tarikan yang padat berisi, putaran mesin harus dijaga di atas 6.000 rpm.
Yang cukup mengejutkan, akselerasi R25 2025 justru lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.
Desain fairing baru yang lebih aerodinamis dan penggunaan fitur assist & slipper clutch tampaknya memainkan peranan penting di sini.
Catatan akselerasi R25 terbaru ini unggul di semua parameter.
Mulai dari 0-60 km/jam yang kini hanya membutuhkan 2,73 detik, sementara R25 2018 mencatat 3 detik.
Untuk 0-100 km/jam, R25 2025 hanya memerlukan 6,4 detik, sedangkan model 2018 membutuhkan 7,2 detik. Perbedaannya cukup signifikan, bukan?
Catatan waktu di jarak 0-201 meter juga lebih cepat, yaitu 9,25 detik berbanding 9,8 detik. Begitu pula dengan 0-402 meter, R25 2025 mencatat 14,83 detik, sementara model lama 15,6 detik. Perbedaannya cukup jauh!
Namun, ada sedikit getaran yang terasa di pijakan kaki dan setang pada putaran menengah ke atas.
Selain itu, panas mesin juga cukup terasa, terutama di tangan kanan saat kondisi lalu lintas padat. Saat kipas radiator menyala, embusan udara panas akan keluar dari celah fairing dan mengarah ke setang.
Data Akselerasi:
R25 2025
0-60 km/jam: 2,73 detik
0-100 km/jam: 6,40 detik
0-201 m: 9,25 detik
0-402 m: 14,83 detik
R25 2018
0-60 km/jam: 3 detik
0-100 km/jam: 7,2 detik
0-201 m: 9,8 detik
0-402 m: 15,6 detik
Ringkasan
Yamaha R25 versi 2025 telah diluncurkan dengan pembaruan mesin yang fokus pada standar emisi Euro 5+. Meskipun basis mesin masih sama, terdapat pembenahan signifikan pada ruang bakar, profil cam shaft, throttle body, sistem air intake, dan sistem pengapian. Penambahan dua catalytic converter dan peningkatan jumlah oli juga dilakukan untuk memenuhi standar emisi.
Meskipun tenaga puncak tetap sama, torsi sedikit menurun. Namun, akselerasi R25 2025 justru lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya berkat desain fairing baru dan fitur assist & slipper clutch. Getaran dan panas mesin sedikit terasa pada putaran menengah ke atas.
