PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, atas capaian gemilang kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Thailand. Dalam ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu, para atlet Indonesia berhasil meraih total 91 medali emas, sebuah prestasi yang mengantarkan Indonesia finis di peringkat kedua klasemen akhir. Pencapaian ini menandai sebuah sejarah baru, karena terakhir kali Indonesia menduduki posisi runner-up adalah pada tahun 1995, tiga dekade silam.
Secara lebih rinci, kontingen Merah Putih tidak hanya mengoleksi 91 medali emas, tetapi juga menambahkan 112 perak dan 130 perunggu, menempatkan Indonesia tepat di bawah tuan rumah Thailand. Raihan ini merupakan lompatan signifikan yang patut dibanggakan, mengingat dalam sejumlah edisi SEA Games sebelumnya, Indonesia kerap harus puas berada di peringkat ketiga atau keempat. Konsistensi dan peningkatan performa atlet kini telah membawa Indonesia kembali ke jajaran teratas kekuatan olahraga regional.
Ucapan selamat dari Presiden Prabowo disampaikan secara langsung kepada Menteri Erick Thohir dalam sebuah acara akad massal 50.030 KPR FLPP dan serah terima kunci rumah subsidi di Serang, Banten, pada hari Sabtu. Di hadapan publik, Presiden Prabowo tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sekaligus menyinggung besarnya implikasi finansial yang harus disiapkan pemerintah menyusul raihan emas yang melimpah tersebut. “Menteri Pemuda dan Olahraga, sudah kembali, Saudara Erick Thohir. Selamat dengan 91 emas, terima kasih. Di satu pihak, saya senyum 91 emas, di lain pihak agak pusing juga. Bonusnya besar juga itu sekarang,” ujar Presiden dengan nada bercanda.
Meski demikian, Presiden Prabowo dengan tegas menegaskan komitmen pemerintah untuk menunaikan janji pemberian bonus kepada atlet berprestasi. Beliau menggarisbawahi pentingnya prinsip kepemimpinan yang menuntut konsistensi antara perkataan dan tindakan. “Sabdo Pandito Ratu. Ucapan seorang pemimpin harus dipegang. Gembira, tetapi pusing tidak apa-apa. Yang penting pejuang-pejuang kita, kita hormati dan kita hargai,” tambahnya, menegaskan dedikasi pemerintah dalam mengapresiasi kerja keras para pahlawan olahraga.
Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir turut mengonfirmasi bahwa posisi Indonesia sebagai runner-up SEA Games 2025 telah terkunci aman. Erick menjelaskan, meskipun Indonesia masih memiliki peluang untuk menambah dua medali emas lagi, dan Vietnam yang berada di peringkat ketiga mengantongi 86 emas dengan menyisakan tiga peluang, posisi Indonesia tetap tidak tergoyahkan. “Jika Vietnam memenangkan ketiga emas tersebut dan kita di posisi yang sama, total medali emas mereka menjadi 89, sementara Indonesia sudah 91. Dengan demikian posisi Indonesia sebagai runner-up sudah dapat dipastikan,” jelas Erick.
Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi, Presiden Prabowo sebelumnya telah menginstruksikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menpora Erick Thohir untuk menyiapkan bonus sebesar Rp1 miliar bagi setiap atlet yang berhasil meraih medali emas. Nilai bonus yang fantastis ini merupakan peningkatan signifikan, hampir dua kali lipat dibandingkan dengan bonus yang diberikan pada SEA Games 2023 di Kamboja, yang saat itu sebesar Rp525 juta per medali emas.
Dengan total raihan 91 medali emas, pemerintah diperkirakan perlu menyiapkan anggaran bonus sekitar Rp91 miliar untuk menghargai perjuangan dan dedikasi para atlet. Janji mulia pemberian bonus Rp1 miliar per medali emas ini pertama kali disampaikan oleh Presiden Prabowo saat melepas secara resmi kontingen Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada tanggal 5 Desember 2025, jauh sebelum ajang SEA Games dimulai.
Pencapaian luar biasa ini tak lepas dari kerja keras dan strategi matang yang melibatkan berbagai cabang olahraga. Kontribusi dari beragam disiplin, termasuk performa gemilang dari atletik yang kerap menjadi salah satu lumbung medali utama di setiap perhelatan olahraga, telah turut menyumbang pada lonjakan prestasi ini. Keberhasilan kolektif ini membuktikan potensi besar olahraga Indonesia dan menjadi motivasi untuk terus berprestasi di kancah internasional.









