BADAN Narkotika Nasional (BNN) berhasil menorehkan prestasi signifikan dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkotika dengan menangkap Dewi Astutik alias Paryatin, seorang bandar narkotika kelas kakap, di Sihanoukville, Kamboja. Sosok yang diyakini sebagai dalang di balik penyelundupan 2 ton sabu itu dibekuk tim gabungan saat sedang bersama seorang laki-laki.
Kepala BNN, Komisaris Jenderal Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa Dewi Astutik alias Paryatin diamankan ketika berada di dalam sebuah mobil Toyota Prius berwarna putih. “Saat itu target berhasil diamankan ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki,” jelas Komjen Suyudi saat memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 2 Desember 2025, menyusul kedatangan pelaku di tanah air.
Identitas laki-laki yang mendampingi Dewi Astutik tersebut hingga kini masih menjadi misteri. Komjen Suyudi menambahkan bahwa pihak BNN masih melakukan pendalaman intensif untuk mengungkap peran dan identitas lengkap dari laki-laki tersebut.
Operasi penangkapan ini bermula dari laporan intelijen yang diterima BNN pada 17 November 2025, yang berhasil mendeteksi keberadaan Dewi Astutik di Pnom Penh, Kamboja. Merespons informasi vital tersebut, BNN segera membentuk tim khusus yang sigap diberangkatkan menuju negara tersebut untuk melakukan pengejaran dan penangkapan.
Tim khusus BNN tiba di Kamboja pada 30 November 2025 dan langsung mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI perwakilan Kamboja, Kedutaan Besar RI Pnom Penh, serta kepolisian Kamboja. Berkat kerja sama lintas lembaga yang solid, penangkapan terhadap Dewi Astutik alias Paryatin berhasil dilakukan pada Senin siang, 1 Desember 2025.
Pasca penangkapan, BNN segera melakukan proses verifikasi dan klarifikasi fisik secara menyeluruh di Pnom Penh untuk memastikan identitas pelaku yang diamankan adalah benar Dewi Astutik. Setelah seluruh prosedur verifikasi rampung, Dewi Astutik kemudian diterbangkan kembali ke Indonesia pada Selasa, 2 Desember 2025, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Paryatin, yang juga dikenal sebagai Dewi Astutik, merupakan sosok kunci dalam jaringan penyelundupan sabu berskala besar. Perannya sebagai dalang di balik pengiriman 2 ton sabu menjadikannya target utama dalam perang melawan narkotika, dan penangkapan ini menandai langkah penting BNN dalam memutus rantai peredaran barang haram yang merusak bangsa.









