News Stream Pro
No Result
View All Result
Tuesday, December 23, 2025
  • Login
  • Home
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Traveling
Subscribe
News Stream Pro
  • Home
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Traveling
No Result
View All Result
News Stream Pro
No Result
View All Result
Home Public Safety And Emergencies

Tragedi Banjir Sumbar: Ibu Selamatkan 3 Anak dari Maut

by demo-nspro
November 30, 2025
in Public Safety And Emergencies
0
Tragedi Banjir Sumbar: Ibu Selamatkan 3 Anak dari Maut
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Emalina mendekap erat bayinya yang baru berusia dua bulan, berusaha menenangkannya. Sabtu (29/11) itu, di tengah situasi yang serba tidak pasti, senyum tipis tersungging di bibirnya. Ia bersyukur bisa lolos dari maut bersama ketiga anaknya saat banjir bandang menerjang Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis (27/11) lalu.

Kenangan mengerikan itu masih segar dalam ingatannya. Saat jarum jam menunjukkan pukul 14.30 WIB, teriakan histeris kakaknya memecah keheningan. “Air bah datang dari atas!” serunya.

“Saya hanya mendengar suara gemuruh. Kakak saya langsung menyuruh kami pergi,” tutur Emalina kepada Halbert Caniago, wartawan BBC News Indonesia. Sambil memangku sang bayi, ia melanjutkan, “Saat itu, anak sulung dan anak kedua saya sedang mandi bersama bibi mereka.” Tanpa pikir panjang, Emalina berteriak memperingatkan yang lain dan melompat keluar jendela.

“Kakak saya langsung menggendong bayi saya. Anak saya yang satu lagi saya gendong sendiri. Adik saya menggendong anak kedua saya,” jelasnya. Mereka berlari sekuat tenaga ke arah ladang jagung, menjauhi amukan air bah yang semakin mendekat.

Di dekat ladang jagung, Emalina menemukan batu besar. “Saya naik ke atas batu itu dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri rumah saya hanyut diterjang air yang sangat besar,” ungkapnya dengan nada pilu.

Tak ada harta benda yang berhasil diselamatkan, hanya ketiga anaknya dan pakaian yang melekat di badan. “Anak pertama dan kedua saya bahkan tidak sempat memakai baju. Hujan terus mengguyur, dan kami berusaha bertahan di atas batu besar itu,” imbuhnya.

Karena udara semakin dingin, Emalina memutuskan untuk membawa anak-anaknya mengungsi ke rumah warga. Perjalanan menembus perkebunan jagung tidaklah mudah, namun ia bersyukur anak-anaknya tidak demam setelah lama kehujanan. “Kami memilih tempat ini karena takut terjadi *galodo* susulan,” katanya, menggunakan istilah lokal untuk banjir bandang.

Kini, Emalina dan anak-anaknya tinggal sementara di rumah warga, yang terletak agak jauh dari sungai. Para ibu sibuk menyiapkan makanan untuk puluhan pengungsi lain di rumah berukuran 10×8 meter itu. Sementara para pria bergiliran menjemput bantuan makanan dari posko utama yang berjarak sekitar enam kilometer.

Mencari Istri dan Anak-anak

Saat banjir bandang terjadi, suami Emalina, David Aris Munandar (29), sedang bekerja di Bawan, sekitar 30 kilometer dari rumah mereka. Malam itu, setelah mengetahui ada banjir, ia berusaha menghubungi istrinya, namun tidak berhasil.

“Malam itu saya lihat di media sosial tempat tinggal saya terkena *galodo*. Saya terus mencoba menghubungi istri saya. Saya sangat khawatir dengan keadaan istri dan anak-anak,” ujarnya.

David mengaku tidak bisa tidur semalaman, apalagi mengingat anak bungsunya masih sangat kecil. Setelah berkali-kali mencoba, Emalina akhirnya berhasil dihubungi dan mengabarkan bahwa mereka selamat. Namun, rumah yang dibangun dengan susah payah kini tinggal kenangan.

“Saya ingin langsung pulang, tapi dilarang oleh istri saya karena ada informasi soal *galodo* susulan,” katanya. Meski demikian, tekadnya untuk menemui keluarganya tidak bisa dibendung.

“Sesampainya di daerah ini, saya melihat tidak ada jalan. Saya terpaksa melewati lumpur selama tiga jam baru bisa sampai di seberang,” ungkapnya.

Setelah bertemu dengan istri dan anak-anaknya, David menghadapi masalah baru: ketersediaan makanan di pengungsian. Ia berupaya mencari bantuan ke posko utama. “Beruntung ada bahan makanan saat itu, dan itulah yang dimasak para ibu-ibu untuk kami. Ada sekitar 106 orang di pengungsian ini pada Jumat kemarin,” jelasnya.

Banjir dan longsor tidak hanya melanda Palembayan. Daerah lain seperti Aceh dan Sumatra Utara juga mengalami dampak serupa. Bencana ini memicu pertanyaan mengenai penyebabnya, apakah karena perusakan hutan atau cuaca ekstrem. Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat kejadian ini.

Bagaimana Keadaan di Palembayan Saat Ini?

Data terbaru menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumatra Barat terus bertambah. Hingga Sabtu (29/11), jumlah korban mencapai 90 orang, dengan 85 orang masih dinyatakan hilang dan 10 orang mengalami luka-luka.

Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yaitu 74 orang. Di Kecamatan Palembayan saja, tercatat 27 orang meninggal dunia. Pemerintah Kabupaten Agam mencatat 78 orang masih belum ditemukan, 69 di antaranya berasal dari Kecamatan Palembayan.

Menurut pantauan Halbert Caniago, akses jalan menuju lokasi masih belum sepenuhnya terbuka. Beberapa perkampungan masih terisolasi dan belum bisa dijangkau kendaraan roda empat. Jembatan darurat dari pohon pinang dan kawat telah dibangun untuk membantu warga menyeberangi sungai.

Kapolres Agam, AKBP Muari, menyatakan pihaknya telah membangun beberapa jembatan darurat. “Dengan begitu, masyarakat yang terisolasi bisa mengangkut bahan makanan untuk dimasak di tempat pengungsian mereka masing-masing,” katanya.

Pihaknya juga telah meminta bantuan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup tanah longsor. “Ada tiga unit alat berat yang diturunkan untuk membantu proses evakuasi. Mudah-mudahan besok (Sabtu, 30 November) pencarian bisa lebih lancar dan korban bisa ditemukan,” harapnya.

Muari menambahkan, tim SAR gabungan terdiri dari Polda Sumbar, Sat Brimob, Polres Agam, TNI, dan masyarakat setempat.

Wartawan di Sumbar, Halbert Caniago, berkontribusi dalam artikel ini.

Ringkasan

Emalina, seorang ibu di Palembayan, Sumatera Barat, berhasil menyelamatkan diri dan ketiga anaknya dari banjir bandang yang menerjang daerah tersebut. Saat kejadian, ia dan keluarganya terpaksa melarikan diri dengan hanya membawa pakaian yang melekat di badan, meninggalkan rumah mereka yang kemudian hanyut diterjang air. Mereka sempat bertahan di atas batu besar sebelum akhirnya mengungsi ke rumah warga.

Suami Emalina, David, yang sedang bekerja di luar kota, merasa sangat khawatir dan berusaha menemui keluarganya setelah mendengar kabar banjir. Meskipun akses sulit, ia berhasil sampai ke pengungsian dan membantu mencari bantuan makanan untuk para pengungsi. Bencana banjir bandang ini menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan banyak lainnya hilang, serta memicu pertanyaan mengenai penyebabnya dan kebutuhan akan bantuan bagi para korban.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Adu Irit SUV: Xpander Cross vs XL7 vs BR-V, Mana Terbaik?

Adu Irit SUV: Xpander Cross vs XL7 vs BR-V, Mana Terbaik?

June 29, 2025
Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Kejutan Dunia!

Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Kejutan Dunia!

June 24, 2025
Rumput GBK Level Up Lapangan Kampung di Yogya! Hasilnya Bikin Melongo!

Rumput GBK Level Up Lapangan Kampung di Yogya! Hasilnya Bikin Melongo!

May 31, 2025
Gunung Kuda Longsor: Belasan Korban Diduga Tertimbun, Tim SAR Bergerak!

Gunung Kuda Longsor: Belasan Korban Diduga Tertimbun, Tim SAR Bergerak!

May 31, 2025
Harga iPhone 13 Pro & Pro Max Second Juni 2025: Worth It?

Harga iPhone 13 Pro & Pro Max Second Juni 2025: Worth It?

0
Rahasia Makeup Natural Flawless: 6 Tips Mudah untuk Pemula!

Rahasia Makeup Natural Flawless: 6 Tips Mudah untuk Pemula!

0
Deadline Dividen! 34 Emiten Cum Date Minggu Depan, Jangan Ketinggalan!

Deadline Dividen! 34 Emiten Cum Date Minggu Depan, Jangan Ketinggalan!

0
Terungkap! Alasan Malaysia Tolak Undangan Timnas Indonesia dari Erick Thohir

Terungkap! Alasan Malaysia Tolak Undangan Timnas Indonesia dari Erick Thohir

0

Check out of the most preferred models you might receive:

December 23, 2025

Ervoor gij Gein Partyspel Educatie & Sensorisch Speelgoe

December 23, 2025

Tutaj 10k utopione do brud bylem do minusie ponad 200k

December 23, 2025

Online casino games available only in a few nations

December 23, 2025

Recent News

Check out of the most preferred models you might receive:

December 23, 2025

Ervoor gij Gein Partyspel Educatie & Sensorisch Speelgoe

December 23, 2025

Categories

  • Arts
  • autos
  • Careers
  • Crime
  • Education And Learning
  • entertainment
  • Family And Relationships
  • Fashion And Style
  • finance
  • Food And Drink
  • Gaming
  • General
  • health
  • Hobbies And Interests
  • Home And Garden
  • Personal Development
  • Pets And Animals
  • politics
  • Public Safety And Emergencies
  • Science
  • Shopping
  • Society Culture And History
  • sports
  • technology
  • travel
  • Uncategorized
  • Urban Infrastructure
  • War And Conflicts
  • Weather

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

We bring you the best Auto Generate Content News for WordPress Plugins that perfect for news, etc. Check our landing page for details.

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepages
    • Home 1
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5

© 2025