News Stream Pro Peningkatan performa yang ditunjukkan Aprilia pada musim ini telah membangkitkan kepercayaan diri tim. Massimo Rivola, selaku direktur tim pabrikan asal Noale, bahkan mencanangkan misi besar: meraih juara MotoGP dengan Marc Marquez sebagai rival utama.
Marc Marquez memang menjadi ancaman serius di MotoGP 2025, terutama dengan motor Ducati Desmosedici GP25 yang hanya bisa dikendalikan olehnya.
Catatan impresif Marquez, dengan 25 kemenangan dan mampu mengunci gelar juara saat kejuaraan masih menyisakan lima seri, menjadi bukti dominasinya. Sementara para pembalap Ducati kesulitan mengimbangi, Aprilia muncul dengan tekad dari Rivola untuk menaklukkan Marquez.
Marco Bezzecchi, pembalap andalan Aprilia, sempat menunjukkan sinyal positif dengan memenangkan Sprint GP San Marino dan Sprint GP Indonesia. Namun, sayangnya, insiden di balapan utama GP Indonesia mengubah arah cerita.
Musuh Paling Ditakuti Marquez Memang Edan, Daftar WorldSBK Pakai Tim Sendiri padahal Motornya Belum Ada
Bezzecchi dan Aprilia memang menjadi sorotan di penghujung musim, tetapi tanpa kehadiran Marquez yang absen akibat cedera.
Cedera ligamen dan retak tulang *coracoid process* pada bahu kanan Marquez disebabkan oleh kesalahan Bezzecchi dalam pengereman. Akibatnya, juara dunia sembilan kali itu absen hingga tes pasca-musim pada 18 November.
Bezzecchi segera meminta maaf, baik di pinggir trek maupun di belakang sirkuit. Permintaan maaf juga disampaikan secara terbuka melalui akun media sosialnya. Marquez sendiri telah menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada.
Meskipun demikian, perasaan bersalah rupanya masih menghantui, tidak hanya Bezzecchi, tetapi juga Rivola sebagai pemimpin tim balap Aprilia.
Rasa bersalah inilah yang kemudian melandasi jawaban Rivola saat ditanya tentang strategi untuk mengalahkan “Si Alien” di MotoGP 2026.
“Saya masih merasa bersalah dengannya, karena kami dan Marco lah yang menyebabkan dia tidak bisa melanjutkan balapan,” ujar Rivola, seperti dilansir BolaSport.com dari *MOWmag.com*.
“Apalagi, beberapa waktu sebelumnya, di musim panas, saya sempat menyatakan bahwa kami akan mengalahkan Marc.”
“Kami ingin membuktikan kemampuan di lintasan dan mengalahkannya secara sportif, bukan membuatnya terjatuh.”
Rivola sebenarnya mengharapkan pertarungan sengit antara Bezzecchi dan Marquez pada balapan setelah GP Indonesia, yaitu GP Australia. Sirkuit Phillip Island, dengan karakter jalur lintasan berlawanan arah jarum jam yang menjadi favorit Marquez, akan menjadi arena pertarungan yang menarik.
Aprilia sendiri memiliki catatan bagus di sana, terbukti dengan kemenangan Bezzecchi di Sprint dan Raul Fernandez dari tim satelit Trackhouse Racing pada balapan GP. Bahkan, saat balapan, Bezzecchi masih mampu finis ketiga meskipun terkena penalti lap panjang dua kali akibat kecerobohannya yang menyebabkan cedera pada Marquez.
“Saya akan sangat senang melihat tantangan ini,” kata Rivola, membayangkan duel antara Marquez dan Aprilia di GP Australia. “Saya yakin tahun depan, jika performa motor berada di level yang sama seperti sekarang, kami akan mampu bersaing.”
Rivola juga menceritakan sebuah anekdot ketika Bezzecchi kalah tipis dari Marquez dalam duel di balapan utama GP San Marino. Setelah disalip, Bezzecchi tidak mampu membalas, meskipun kedua pembalap memacu kecepatan tinggi pada lap-lap terakhir.
Meskipun demikian, podium kedua Bezzecchi tetap disambut dengan sukacita oleh tim Aprilia. Apalagi, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) yang finis ketiga tertinggal jauh, sekitar 7 detik di belakang.
“Kami saling berpelukan, dan kemudian dia (Bezzecchi) menatap saya dengan pandangan tertunduk dan berkata, ‘Maaf’,” tutur Rivola.
“Maaf untuk apa? Namun, kami memahami bahwa ketika seorang pembalap bertindak seperti itu, dia ditakdirkan untuk menang.”
“Itu adalah hal-hal yang datang dari lubuk hati, dan kami ada di sana,” pungkasnya.
Berkaca pada tim Honda yang ingin memaksimalkan potensi Johann Zarco seperti saat masih diperkuat Marc Marquez, Aprilia juga berambisi untuk terus mengembangkan diri dan menantang dominasi Marquez di masa depan.
Ringkasan
Direktur Aprilia, Massimo Rivola, menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang melibatkan Marco Bezzecchi dan Marc Marquez di MotoGP Indonesia. Rivola merasa bersalah karena insiden tersebut menyebabkan Marquez cedera dan absen dalam beberapa balapan. Sebelumnya, Rivola sempat menyatakan ambisi Aprilia untuk mengalahkan Marquez di lintasan.
Rivola menegaskan bahwa niat Aprilia adalah mengalahkan Marquez secara sportif, bukan dengan menyebabkan kecelakaan. Ia mengharapkan pertarungan sengit antara Bezzecchi dan Marquez di masa depan, terutama di sirkuit favorit Marquez seperti Phillip Island. Rivola yakin Aprilia memiliki potensi untuk bersaing dengan Marquez jika performa motor tetap stabil.








