News Stream Pro: PSSI menunjuk Nova Arianto sebagai pelatih timnas U-20 Indonesia. Penunjukan ini menjadi babak baru bagi mantan pemain Persib Bandung tersebut, yang sebelumnya menukangi timnas U-17 Indonesia.
Nova Arianto kini bertekad mematahkan sebuah mitos yang menghantuinya terkait perjalanan karier pemain muda Indonesia. Keberhasilan membawa Garuda Asia berlaga di Piala Dunia U-17 2025 menjadi modal berharga untuk mengemban tugas baru ini.
Kepada awak media, termasuk BolaSport.com, Nova mengungkapkan ambisinya yang lebih besar. Bukan sekadar membentuk tim yang kuat di level U-20, melainkan memastikan para pemain muda ini mampu menembus timnas Indonesia senior di masa depan. Sebuah visi yang ambisius dan membutuhkan kerja keras.
Penunjukan ini sekaligus menjadi bentuk kepercayaan PSSI kepada Nova, serta kelanjutan perjalanannya sejak tahun 2019 ketika pertama kali diminta membantu timnas U-17 Indonesia bersama Coach Indra Sjafri. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PSSI atas kepercayaan yang diberikan,” ungkap Nova.
Kegelisahan Nova akan fenomena pemain muda Indonesia yang bersinar di level junior, namun gagal menembus tim senior, menjadi motivasi utamanya. “Sejak saya mulai di timnas tahun 2019 bersama Coach Indra Sjafri, saya sering bertanya mengapa pemain muda Indonesia di U-17 dan U-20 kariernya bagus, tapi tidak bisa sampai ke tim senior?” tanyanya retoris.
Mitos inilah yang ingin dipatahkan oleh mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut. Ia siap mengawal generasi muda Garuda hingga mampu bersaing di level tertinggi, yaitu timnas Indonesia senior. Baginya, karier pemain muda tidak boleh berhenti di level U-20 atau U-23 saja.
“Makanya saat saya ditunjuk ke U-17, saya ingin mengawal mereka sampai ke timnas senior. Harapannya dengan saya ditunjuk di U-20, saya masih bisa mengawal mereka agar sampai di timnas senior,” tegas Nova.
Nova menyadari betul bahwa banyak contoh pemain muda Indonesia yang tampil gemilang di kelompok usia, namun redup saat memasuki level senior. Ia menekankan bahwa faktor teknis bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan. Mental, disiplin, dan kesiapan fisik adalah fondasi utama yang harus dibangun sejak dini.
Seperti halnya Dewa United yang menantang Persib, Nova Arianto pun menghadapi tantangan besar. Jan Olde Riekerink, pelatih Dewa United, mengakui bahwa timnya adalah klub muda, sementara Persib memiliki sejarah besar. Analogi ini relevan dengan tantangan Nova, di mana ia harus membuktikan bahwa pemain muda Indonesia bisa bersaing di level senior.
“Memang banyak yang harus saya perbaiki, terutama soal mental dan disiplin. Itu concern saya di U-17. Saya harus menyiapkan generasi untuk timnas senior ke depan secara mental dan fisik, supaya ketika sampai di timnas senior mereka sudah siap,” pungkas Nova, menutup pembicaraan dengan keyakinan dan harapan besar.
(Artikel ini juga menyinggung mengenai Australian Open 2025, di mana permohonan Sabar/Reza terkabul untuk melawan Fajar/Fikri di semifinal. Namun, fokus utama tetap pada penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih timnas U-20 dan ambisinya untuk mengembangkan pemain muda Indonesia.)
Timur Kapadze dikabarkan tiba di Indonesia dan berpeluang wawancara dengan PSSI, namun fokus utama artikel ini tetap pada Nova Arianto dan misinya.
Ringkasan
Nova Arianto ditunjuk sebagai pelatih Timnas U-20 Indonesia oleh PSSI, setelah sebelumnya menangani Timnas U-17. Penunjukan ini menandai tekad Nova untuk mematahkan mitos bahwa pemain muda Indonesia bersinar di level junior namun gagal menembus tim senior.
Nova berambisi mengawal para pemain muda hingga mampu bersaing di timnas senior, menekankan pentingnya mental, disiplin, dan kesiapan fisik selain kemampuan teknis. Ia ingin mempersiapkan generasi penerus yang siap secara mental dan fisik untuk timnas senior.








