BLITAR, KOMPAS.TV – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, kembali menegaskan posisi teguhnya terkait kemerdekaan Palestina. Menurutnya, kemerdekaan Palestina tidak boleh menjadi komoditas politik yang diperjualbelikan dalam percaturan internasional.
Penegasan ini disampaikan Megawati saat menghadiri seminar peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang berlangsung di Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 November 2025.
“Saya mengikuti perkembangan terakhir di PBB, dan saya tetap berpendirian bahwa kemerdekaan Palestina, sesuai dengan cita-cita ayah saya, adalah kemerdekaan yang berdaulat dan penuh. Tidak boleh ada tawar-menawar,” ungkap Megawati dengan nada mantap. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen kuat Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, sebuah komitmen yang telah dipegang teguh sejak era Presiden Soekarno.
Selain menyoroti isu Palestina, momentum KAA di Blitar ini juga membawa Megawati bernostalgia. Dalam kesempatan tersebut, ia mengenang peristiwa ketika Soeharto menolak permintaan agar Bung Karno dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kisah ini menjadi pengingat akan dinamika politik yang pernah terjadi di Indonesia.
Ringkasan
Megawati Soekarnoputri, saat menghadiri seminar peringatan 70 tahun KAA di Blitar, kembali menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan penuh dan berdaulat bagi Palestina. Ia menekankan bahwa kemerdekaan Palestina tidak boleh dijadikan komoditas politik yang diperjualbelikan.
Selain isu Palestina, Megawati juga bernostalgia dan mengenang penolakan Soeharto terhadap permintaan agar Bung Karno dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Hal ini menjadi pengingat akan dinamika politik di Indonesia.








