Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia pada hari Jumat, 31 Oktober 2025. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat dan banjir rob.
Menurut prakirawan BMKG, Adelia, terpantau adanya bibit siklon tropis 98W yang bergerak ke arah barat di sekitar Samudra Pasifik utara Papua. Kecepatan angin maksimum bibit siklon ini masih bertahan di angka 15 knot dengan tekanan udara minimum diperkirakan mencapai 1.008 hektopascal (hPa). “Bibit siklon ini memicu terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Samudra Pasifik utara Papua dan di sekitar sistem tersebut,” jelas Adelia, seperti dikutip dari akun Instagram resmi BMKG.
Selain bibit siklon tropis, BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa selatan Kalimantan Barat. Kondisi ini turut memicu terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, serta pertemuan angin atau konfluensi yang membentang dari Myanmar bagian selatan hingga Laut Andaman, perairan utara Aceh, daratan Filipina hingga Laut Cina Selatan, Jawa Timur hingga Banten bagian selatan, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, serta Sarawak hingga Kalimantan Selatan. Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur hingga perairan selatan Nusa Tenggara Barat.
Lebih lanjut, BMKG mengidentifikasi adanya daerah pertemuan angin atau konfluensi di perairan utara Aceh, Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, Selat Sunda, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik utara Papua.
Kombinasi faktor-faktor meteorologis ini meningkatkan potensi terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah. BMKG secara khusus memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Papua Tengah, dan Jawa Tengah.
Selain potensi hujan lebat, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi. BMKG memperkirakan ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5-4 meter di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali, dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat.
Kondisi cuaca ini juga meningkatkan risiko terjadinya banjir rob di berbagai wilayah pesisir Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku untuk bersiap menghadapi potensi banjir rob.
Di sisi lain, bagi warga yang berdomisili di Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, serta wilayah sekitarnya, BMKG memprediksi suhu udara akan berkisar antara 32-34 derajat Celcius. Masyarakat diimbau untuk menjaga hidrasi dan menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan.
Sebagai informasi tambahan, sebelumnya BMKG juga telah mengeluarkan prediksi cuaca untuk Jakarta dan sekitarnya, yang menunjukkan potensi hujan. Informasi ini semakin menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.
Ringkasan
BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan banjir rob di sejumlah wilayah Indonesia pada 31 Oktober 2025. Pemicunya adalah bibit siklon tropis 98W di Samudra Pasifik utara Papua dan sirkulasi siklonik di beberapa wilayah perairan Indonesia yang menyebabkan konvergensi dan konfluensi.
Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem termasuk Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Papua Tengah, dan Jawa Tengah. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia serta banjir rob di pesisir Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku. Selain itu, suhu udara tinggi diprediksi terjadi di Denpasar, Mataram, Kupang, dan Pontianak.








