Manajer tim pabrikan Honda, Alberto Puig, mengakui bahwa timnya akan menghadapi tantangan besar dalam menarik pembalap sekaliber Marc Marquez di bursa transfer MotoGP mendatang. Pengakuan ini muncul meskipun Joan Mir berhasil meraih podium di GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang.
Podium yang diraih Mir memang memberikan sedikit angin segar, namun Puig menegaskan bahwa tekanan untuk terus meningkatkan performa tetap ada. Honda menyadari betul bahwa kepergian Marc Marquez ke Gresini Racing pada akhir musim 2023 lalu telah meninggalkan lubang besar yang sulit untuk diisi.
Perjuangan Joan Mir dan Luca Marini dalam mengendarai motor RC213V sejauh ini belum mampu menandingi pencapaian Honda di masa lalu bersama “Si Alien,” julukan untuk Marc Marquez. Situasi ini memicu spekulasi mengenai perombakan susunan pembalap dalam rencana jangka panjang tim berlogo sayap tunggal tersebut.
Menjelang MotoGP 2027, bursa transfer diprediksi akan semakin memanas. Kontrak sebagian besar pembalap akan habis pada tahun 2026, memicu rumor kepindahan yang semakin liar. Alberto Puig menilai bahwa dinamika pasar pembalap pada tahun 2027 akan sangat berbeda, terutama karena adanya perubahan regulasi mesin dan pemasok ban baru.
“Pasar tahun 2027 akan sedikit tidak lazim karena adanya regulasi baru dan pemasok ban baru,” ujar Puig. “Hal ini akan menyulitkan, atau hampir mustahil, bagi para pembalap untuk menentukan motor mana yang akan menawarkan performa terbaik.”
Saat ditanya mengenai kriteria pembalap hebat, Puig tak menampik bahwa sosok Marc Marquez masih menjadi tolok ukurnya. Apalagi, Marquez baru saja meraih gelar juara dunia ketujuhnya di musim debutnya bersama tim pabrikan Ducati.
Meskipun Honda dan Yamaha dikenal sebagai tim dengan sejarah panjang di MotoGP, Puig pesimis keduanya akan mudah mendapatkan pembalap sehebat Marquez. “Semua orang tahu bahwa pabrikan lain tidak kalah, para pembalap top tahu betul apa yang mereka inginkan,” kata Puig, seperti dilansir dari Motosan.
“Marc Marquez, misalnya, tahu persis apa yang dia inginkan ketika bergabung dengan Gresini. Memang benar bahwa pabrikan dengan sejarah terpanjang adalah Honda dan Yamaha, tetapi saya pikir kecil kemungkinan hal ini akan menjamin mereka mendapatkan pembalap terbaik,” tambahnya.
Gertakan Joan Mir Diakui Pengamat MotoGP, Honda Pantas Dapat Podium di GP Malaysia. Podium yang diraih Joan Mir di GP Malaysia memang patut diapresiasi, namun Honda menyadari bahwa mereka masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengejar ketertinggalan dari Ducati.
Keberhasilan Marquez bersama Ducati menjadi bukti nyata bahwa Honda harus bekerja keras untuk memangkas jarak performa. “Mereka (Ducati) sesekali memenangkan balapan, dan di trek di mana mereka tampil baik, mereka tak terkalahkan, mereka telah membuktikannya di masa lalu,” kata Puig.
“Tapi jika Anda bertanya kepada saya tentang performa mereka secara keseluruhan di musim ini, bagi saya, tidak ada tandingannya. Kita sudah jauh tertinggal. Selama bertahun-tahun, Honda adalah perusahaan yang sangat kuat, dan perubahan ke arah yang lebih baik adalah suatu keharusan,” imbuhnya.
Puig menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa Honda sedang membangun fondasi yang kuat untuk kembali bersaing di level tertinggi. “Ini harus terjadi, dan akan terjadi, atau merasa puas? Tidak sama sekali. Namun, fondasi sedang diletakkan, sumber daya manusia dan keuangan sedang dipersiapkan, sehingga kita dapat bersaing untuk menang lagi,” pungkasnya.
Ringkasan
Manajer tim Honda, Alberto Puig, mengakui kesulitan menarik pembalap top sekelas Marc Marquez di tengah persaingan bursa transfer MotoGP. Meskipun Joan Mir meraih podium di GP Malaysia, Honda menyadari kepergian Marquez telah meninggalkan celah besar yang sulit diisi. Kinerja Joan Mir dan Luca Marini belum mampu menyamai pencapaian Honda bersama Marquez, memicu spekulasi perombakan tim.
Puig menilai bursa transfer 2027 akan unik karena regulasi dan pemasok ban baru, menyulitkan pembalap menentukan motor terbaik. Ia mengakui Marc Marquez masih menjadi tolok ukur pembalap hebat dan pesimis Honda serta Yamaha mudah mendapatkan pembalap top. Puig menekankan perlunya Honda membangun fondasi yang kuat untuk kembali bersaing di level tertinggi dan mengejar ketertinggalan dari Ducati.









