Wali Kota Depok, Supian Suri, mengungkapkan bahwa Program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) yang akan mulai bergulir pada tahun ajaran 2025/2026, menelan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) hingga Rp 9 miliar. Inisiatif ini ditujukan untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) swasta di Kota Depok. “Kebijakan ini diberlakukan sebagai solusi atas keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Kota Depok,” jelas Supian saat ditemui di Balai Kota Depok, Kamis, 30 Oktober 2025.
Supian Suri menyadari bahwa biaya pendidikan di sekolah swasta seringkali menjadi kendala bagi sebagian masyarakat. Kekhawatiran akan biaya inilah yang kerap menjadi penyebab anak putus sekolah. “Alhamdulillah, mulai tahun 2025 ini, tepatnya tahun ajaran ini, kita sudah menyiapkan program sekolah swasta gratis,” ungkapnya dengan nada optimis.
Untuk merealisasikan Program RSSG, Pemerintah Kota Depok telah menjalin kerjasama dengan 49 sekolah swasta. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok ini menjelaskan bahwa kesepakatan terkait pembiayaan telah dicapai dengan sekolah-sekolah tersebut. “Rinciannya, 32 SMP swasta dan sisanya adalah madrasah tsanawiyah swasta yang bersedia berpartisipasi dalam program sekolah swasta gratis ini,” terang Supian.
Mekanisme program ini cukup sederhana: sekolah swasta yang telah bekerja sama dengan pemerintah kota tidak lagi memungut biaya pendidikan dari siswa. Sebagai gantinya, biaya operasional sekolah akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Depok. “Sekolah swasta yang bekerja sama dengan kami tidak menagih biaya kepada muridnya, melainkan menagihkannya ke Pemerintah Kota Depok,” tegas Supian.
Komitmen Pemerintah Kota Depok terhadap program ini sangat besar. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 9 miliar. Supian merinci bahwa anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp 3 juta per siswa per tahun. Saat ini, sudah ada 3.000 siswa yang terdaftar dalam program sekolah swasta gratis di Depok. “Jadi, tahun ini kami sudah menggunakan kurang lebih Rp 9 miliar anggaran untuk memastikan anak-anak Depok bisa bersekolah,” papar Supian. “Dengan adanya program ini, tidak ada lagi alasan anak tidak bisa sekolah karena masalah biaya.”
Supian meyakini bahwa kebijakan ini merupakan solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Depok. Lebih lanjut, ia memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Pemerintah Kota Depok telah bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk melakukan pengawalan dan monitoring terhadap pelaksanaan program RSSG.
Selain fokus pada pendidikan formal, penting juga untuk memperhatikan kualitas tenaga pengajar. Hal ini menjadi krusial mengingat sebelumnya sempat muncul polemik terkait redistribusi guru ASN ke sekolah swasta. Dengan pengawalan dari UNJ, diharapkan kualitas pendidikan di sekolah swasta yang tergabung dalam program RSSG tetap terjaga dan mampu bersaing dengan sekolah negeri.
Ringkasan
Kota Depok akan memulai Program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) pada tahun ajaran 2025/2026 dengan anggaran APBD sebesar Rp 9 miliar. Program ini ditujukan untuk siswa SMP dan MTs swasta sebagai solusi keterbatasan daya tampung sekolah negeri, dengan biaya pendidikan ditanggung oleh Pemerintah Kota Depok.
Sebanyak 49 sekolah swasta di Depok, terdiri dari 32 SMP dan sisanya MTs, telah bekerja sama dalam program ini. Pemerintah mengalokasikan Rp 3 juta per siswa per tahun dan saat ini telah ada 3.000 siswa terdaftar. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga dilibatkan untuk melakukan pengawalan dan monitoring kualitas pendidikan dalam program RSSG ini.








