Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengajak para suporter Timnas Indonesia untuk move on dari bayang-bayang mantan pelatih, Shin Tae-yong. Pernyataan ini muncul setelah PSSI resmi berpisah dengan Patrick Kluivert, yang gagal mengantarkan Indonesia menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Menurut saya, kita semua harus move on,” tegas Erick Thohir di Jakarta, Kamis (23/10). “Move on dari Patrick, ya, juga move on dari Shin Tae-yong.”
Meskipun telah berpisah sejak awal tahun, nama Shin Tae-yong masih terus disebut-sebut oleh para suporter sebagai sosok ideal untuk menukangi Timnas Garuda. Namun, Erick Thohir menegaskan bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut kini adalah bagian dari masa lalu.
“STY dan Patrick sudah menjadi masa lalu. Oleh karena itu, kita harus melangkah maju, mencari pelatih baru dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing,” imbuhnya.
Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, mengakui bahwa mencari pelatih baru bukanlah tugas yang mudah. Peringkat FIFA Indonesia yang masih berada di luar 100 besar menjadi salah satu faktor yang membuat banyak pelatih merasa ragu untuk datang.
“Saya sedang membuka komunikasi dengan banyak pihak. Jangan sampai persepsi yang salah membuat para pelatih enggan untuk datang. Peringkat kita masih rendah, jadi tidak mudah untuk meyakinkan mereka,” ungkapnya.
Dengan memanfaatkan jaringan internasional yang dimilikinya, Erick Thohir meyakinkan bahwa PSSI sedang berupaya keras mencari pelatih yang mampu membangun program jangka panjang untuk Timnas Indonesia. Hal ini menjadi krusial untuk memastikan kemajuan tim di masa depan.
“Kami menginginkan program jangka panjang. Apa yang terjadi belakangan ini adalah bagian dari hasil yang harus kita tanggung jawab,” pungkas Erick, menekankan pentingnya perencanaan yang matang demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Ringkasan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta suporter Timnas Indonesia untuk melupakan Shin Tae-yong, menyusul perpisahan dengan Patrick Kluivert yang gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Menurutnya, STY dan Patrick sudah menjadi bagian dari masa lalu dan kini saatnya mencari pelatih baru.
Erick Thohir mengakui mencari pelatih baru tidak mudah karena peringkat FIFA Indonesia yang masih rendah. Ia sedang membuka komunikasi dengan banyak pihak dan berupaya keras mencari pelatih yang mampu membangun program jangka panjang untuk Timnas Indonesia demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa depan.








