Patrick Kluivert mengungkapkan suasana pilu di ruang ganti Timnas Indonesia usai kekalahan 0-1 dari Irak. Pertandingan yang berlangsung di King Abdullah Sports City pada Minggu (12/10) dini hari WIB itu, memupuskan harapan Garuda untuk melaju ke Piala Dunia.
Kekalahan ini semakin memperburuk posisi Indonesia di Ronde 4 kualifikasi Piala Dunia. Dua kekalahan beruntun menempatkan Indonesia di juru kunci klasemen. Kegagalan mencapai target utama ini tentu menjadi pukulan berat bagi seluruh tim.
Kluivert, meskipun merasakan kekecewaan mendalam, tetap menyampaikan kebanggaannya terhadap perjuangan para pemain. “Sebagai pelatih, saya sangat bangga kepada mereka,” ujarnya usai pertandingan. Ia menambahkan, “Jika kamu bisa menunjukkan hati seperti ini, meskipun gol belum datang, kamu menciptakan peluang dan bermain sepak bola yang bagus.”
Meskipun demikian, Kluivert mengakui bahwa menciptakan peluang saja tidak cukup untuk memenangkan pertandingan. “Tapi ketika kamu ingin memenangkan pertandingan, kamu harus mencetak gol. Dan sayangnya, itu tidak terjadi,” sesalnya.
Kekecewaan mendalam terpancar jelas dari wajah para pemain di ruang ganti. “Kamu bisa merasakan sendiri, dan kamu bisa melihat para pemain di ruang ganti — mereka benar-benar hancur,” ungkap Kluivert, menggambarkan betapa terpukulnya para pemain atas hasil negatif ini.
Gol tunggal penentu kemenangan Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-76. Gol tersebut semakin menenggelamkan Indonesia dalam kesedihan dan mengubur mimpi untuk tampil di Piala Dunia.
Ringkasan
Patrick Kluivert menggambarkan suasana ruang ganti Timnas Indonesia yang sangat terpukul setelah kekalahan 0-1 dari Irak. Kekalahan ini memupuskan harapan Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia dan memperburuk posisi mereka di klasemen kualifikasi. Meskipun kecewa, Kluivert tetap bangga dengan perjuangan para pemain.
Kluivert mengakui bahwa meski tim menciptakan peluang dan bermain bagus, mereka gagal mencetak gol yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan. Gol tunggal dari Irak semakin menenggelamkan tim dalam kesedihan dan mengubur mimpi tampil di Piala Dunia, yang sangat dirasakan oleh para pemain di ruang ganti.








