News Stream Pro – Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Laut Filipina dekat Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (10/10/2025) pagi, memicu gelombang tsunami minor. Konfirmasi mengenai terjadinya tsunami di wilayah Kepulauan Talaud datang langsung dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gempa yang terjadi tepatnya pada pukul 08.43.58 WIB ini sempat memicu peringatan dini tsunami dengan status Waspada di beberapa wilayah. Wilayah tersebut meliputi Kepulauan Talaud, Kota Bitung, dan Minahasa Utara Bagian Selatan.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengonfirmasi adanya perubahan signifikan pada muka air laut pasca-gempa. “Hasil pemantauan kami menunjukkan tsunami yang terdeteksi memiliki ketinggian yang sangat rendah dan tidak menimbulkan dampak kerusakan yang berarti,” jelas Daryono. Ia pun menegaskan bahwa kenaikan muka air laut ini termasuk kategori tsunami minor.
“Tercatat di Tsunami Gauge BMKG di Beo, Talaud, ketinggian tsunami mencapai 7 cm,” ungkap Daryono melalui pesan singkat. Selain di Beo, Talaud, BMKG juga mencatat adanya kenaikan muka air di lokasi lain di kepulauan tersebut. “Tsunami juga tercatat di TG Melonguane, Talaud, setinggi 3,5 cm,” imbuhnya. Daryono menambahkan bahwa gelombang dengan ketinggian maksimal 7 cm tersebut termasuk dalam kategori minor, sehingga disebut sebagai “tsunami minor.”
Sebelumnya, wilayah Pulau Karatung juga diguncang gempa dengan magnitudo 7,6 yang berpotensi tsunami di Papua dan Sulawesi Utara. Informasi ini menambah kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana alam.
Gempa Dangkal Akibat Subduksi
Analisis dari BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo M7,4 dengan episenter terletak pada koordinat 7,23 LU; 126,83 BT. Lokasi guncangan berada di laut, sekitar 275 Km arah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 km. BMKG mengidentifikasi gempa bumi ini sebagai jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi. Analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah. Di Tahuna, guncangan terasa dengan skala intensitas IV MMI (dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah pada siang hari). Sementara di Manado, intensitasnya mencapai II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan bergoyang).
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat di wilayah dengan status “Waspada” diimbau untuk menjauhi pantai dan tepian sungai demi keselamatan.
Hingga pukul 09.14 WIB, monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ringkasan
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Laut Filipina dekat Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, memicu tsunami minor pada Jumat, 10 Oktober 2025. BMKG mengonfirmasi terjadinya tsunami dan sempat mengeluarkan peringatan dini berstatus Waspada untuk beberapa wilayah seperti Kepulauan Talaud, Kota Bitung, dan Minahasa Utara Bagian Selatan.
Tsunami tercatat memiliki ketinggian rendah, maksimal 7 cm di Beo, Talaud, dan 3,5 cm di Melonguane. Gempa dangkal ini disebabkan oleh aktivitas subduksi dan dirasakan di Tahuna (IV MMI) dan Manado (II MMI). Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan, dan BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta menjauhi pantai dan tepian sungai.








