Israel Mendeportasi Aktivis Armada Kemanusiaan yang Berusaha Menerobos Blokade Gaza
Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan telah mendeportasi empat warga negara Italia yang merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla. Deportasi ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk membubarkan armada kemanusiaan yang berupaya menerobos blokade di Gaza. Saat ini, Israel tengah bersiap untuk mendeportasi aktivis lainnya yang terlibat. Ratusan aktivis dari berbagai negara yang berada di puluhan kapal telah ditangkap.
Menurut laporan dari Al Arabiya, rekaman video langsung menunjukkan bagaimana pasukan Israel secara paksa memasuki kapal terakhir pada hari Jumat pagi. Kapal Marinette berbendera Polandia, yang dilaporkan diawaki oleh enam orang, menjadi kapal terakhir dari Global Sumud Flotilla yang berhasil direbut oleh pihak Israel.
“Israel berkeinginan untuk menyelesaikan prosedur ini secepat mungkin,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Israel melalui unggahan di platform X.
Pihak kementerian juga mengklaim bahwa seluruh 461 aktivis yang ditahan berada dalam kondisi aman dan sehat. Sebelumnya, Global Sumud Flotilla telah mendesak Israel untuk segera membebaskan seluruh aktivis yang ditahan.
Kapten kapal asal Australia, yang hanya menyebutkan namanya sebagai Cameron, sempat berbicara melalui panggilan video dengan penyelenggara armada pada Kamis malam. Ia menjelaskan bahwa kapal yang dikemudikannya sempat mengalami masalah mesin, menyebabkan kapal tersebut tertinggal dari rombongan utama. “Saat ini kapal sedang berlayar menuju Gaza,” ujar Cameron.
“Kami memiliki sekelompok warga Turki yang sangat tangguh di atas kapal ini. Selain itu, ada seorang wanita dari Oman dan saya sendiri. Kami akan terus melanjutkan perjalanan ini,” tegasnya.
Tayangan video langsung dari kapal pesiar tersebut memperlihatkan awak kapal yang sedang mengemudikan kapal saat matahari terbit di belakang mereka di perairan internasional Laut Mediterania. Data pelacak geografis menunjukkan bahwa posisi kapal berada sekitar 43 mil laut dari perairan teritorial Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan kepada Marinette, menyatakan bahwa mereka akan mencegat setiap upaya untuk memasuki perairan Gaza. Tindakan ini merupakan kelanjutan dari operasi yang dimulai sejak hari Rabu, di mana pasukan angkatan laut Israel telah menghentikan puluhan kapal yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza. Hingga saat ini, sekitar 500 aktivis dari lebih dari 40 negara telah ditahan.
Israel berdalih bahwa para relawan tersebut mencoba melanggar blokade laut yang sah, sebuah klaim yang ditentang oleh hukum internasional. Pihak Israel menegaskan akan melakukan segala cara untuk menghentikan upaya tersebut.
Selain perkembangan situasi di Gaza, dunia juga tengah menghadapi ancaman cuaca ekstrem. Belum lama ini, Topan Bualoi Hantam Pesisir Vietnam, Tewaskan 11 orang.
Ringkasan
Israel telah mendeportasi aktivis dari Global Sumud Flotilla yang berusaha menerobos blokade Gaza, termasuk empat warga Italia. Pasukan Israel secara paksa memasuki kapal terakhir dari armada tersebut, Marinette berbendera Polandia, dan menahan seluruh awaknya. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa seluruh aktivis yang ditahan dalam kondisi aman dan sehat serta berupaya menyelesaikan proses deportasi secepatnya.
Global Sumud Flotilla adalah armada kemanusiaan yang membawa aktivis dari berbagai negara dengan tujuan memberikan bantuan ke Gaza. Israel mengklaim bahwa armada ini mencoba melanggar blokade laut yang sah, sementara aktivis menganggap blokade tersebut tidak sah. Sekitar 500 aktivis dari lebih dari 40 negara telah ditahan sehubungan dengan insiden ini.








