
Wisnu Sunandar, Sekretaris Perusahaan BSI, menjelaskan bahwa mayoritas bantuan kemanusiaan ini difokuskan pada Provinsi Aceh, mengingat dampak bencana yang paling parah di wilayah tersebut. Tidak hanya logistik, BSI juga turut menghadirkan solusi teknologi canggih seperti Starlink dan telepon satelit. Inisiatif ini krusial untuk memastikan kelancaran komunikasi dan koordinasi antar pemerintah daerah dalam upaya penanganan darurat.
Sebagai wujud dukungan langsung terhadap masyarakat, BSI bersama BSI Maslahat aktif mendirikan dapur umum di Langsa dan Bireuen, serta posko kesehatan di Kuala Simpang, Aceh. Sejak operasional dapur umum dimulai pada 6 Desember 2025, yang berpusat di Langsa karena ketersediaan air bersih dan fasilitas pendukung memadai, sekitar dua ribu paket makanan bergizi berhasil disalurkan setiap harinya. Langkah ini memastikan kebutuhan dasar pangan dan kesehatan warga tetap terpenuhi.
Di samping upaya bantuan logistik dan medis, BSI tidak melupakan pentingnya menjaga ketersediaan layanan perbankan bagi nasabah di wilayah terdampak. Dari total 23 kabupaten/kota di Aceh yang terkena bencana, 13 wilayah di antaranya telah kembali terlayani. Terhitung sejak 8 Desember 2025, BSI berhasil mengaktifkan kembali operasional di 136 dari 145 kantor cabang di Regional Aceh, memastikan roda perekonomian lokal dapat berputar kembali.
Peningkatan ketersediaan layanan juga terlihat pada jaringan ATM BSI. Di Aceh, 497 dari 920 unit ATM telah berfungsi optimal, mencapai tingkat ketersediaan 54 persen. Kondisi yang lebih baik terpantau di Regional Medan, di mana seluruh kantor cabang dan 450 dari 488 unit ATM telah beroperasi, menunjukkan ketersediaan hingga 92 persen. Sementara itu, di Sumatera Barat, seluruh layanan perbankan BSI dilaporkan telah beroperasi normal 100 persen, menandakan pemulihan yang cepat dan menyeluruh.
Wisnu lebih lanjut mengungkapkan bahwa kantor-kantor BSI tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi finansial, melainkan juga bertransformasi menjadi pusat aktivitas vital bagi warga. Fasilitas seperti akses wifi gratis dari Starlink dan stasiun pengisian daya telepon genggam disediakan untuk membantu masyarakat tetap terhubung. Selain itu, tenaga tambahan juga dikerahkan untuk memperkuat tim dan mendukung pegawai BSI yang turut terdampak bencana, menunjukkan solidaritas internal yang kuat.
Sejak awal mula bencana hidrometeorologi melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, BSI telah proaktif menyalurkan bantuan. Upaya komprehensif ini tidak hanya terbatas pada distribusi logistik semata. Melalui BSI Maslahat, tim relawan juga turut dikerahkan ke lapangan untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif serta memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, menegaskan peran BSI sebagai bank yang peduli dan dekat dengan komunitasnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.








