SEKRETARIS Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi, mengungkapkan kebingungannya terkait alasan pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari keanggotaan DPR. Pengunduran diri yang mengejutkan ini disinyalir berkaitan dengan pernyataan Sara, sapaan akrab Rahayu Saraswati, dalam sebuah siniar yang ditayangkan pada Februari 2025 lalu.
“Kami sebenarnya kurang begitu memahami apa konten yang dianggap salah dari podcast tersebut,” ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.
Menurut Wakil Ketua Komisi XII DPR itu, justru Sara memberikan inspirasi positif bagi kaum perempuan. “Kalau kami lihat sekilas, podcast-nya itu bagus kok, sifatnya memotivasi perempuan untuk berperan serta dalam ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Kabar pengunduran diri Sara sontak membuatnya terkejut. Bambang menilai Sara sebagai kader partai sekaligus anggota parlemen yang aktif dan berdedikasi.
Sara, lanjut Bambang, dikenal rajin turun langsung ke daerah pemilihannya. “Bagi kami, dia adalah salah satu kader yang sangat aktif di dapilnya dan sangat peduli terhadap peran serta perempuan di politik. Aktivitasnya sangat tinggi, kontroversinya minim sekali, jujur kami sangat kaget,” ungkapnya.
Meski demikian, Fraksi Gerindra menghormati keputusan yang telah diambil Sara. Namun, di sisi lain, mereka juga menyadari pentingnya menghormati mandat yang telah diberikan rakyat kepada Sara sebagai wakil mereka. Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini terpilih menjadi wakil rakyat dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta III, yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Bambang menjelaskan bahwa Gerindra berhasil meraih sekitar 227 ribu suara di wilayah tersebut. “Dan sebagian besar adalah mandat yang diberikan masyarakat dari tiga wilayah tersebut kepada kader kami, Rahayu Saraswati,” tegasnya.
Saat ini, Fraksi Gerindra telah menonaktifkan Sara dari jabatannya di DPR. Selain itu, fraksi juga tengah mengkaji dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra terkait pengunduran diri Sara.
Video yang memicu pengunduran diri Sara tersebut ditayangkan di kanal YouTube Antara TV Indonesia dengan judul “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” pada 28 Februari 2025. Rekaman berdurasi 42 menit itu, menurut Sara, memiliki potongan video yang dianggap menyakiti masyarakat, tepatnya dari menit ke-25 hingga menit ke-27.
Dalam video tersebut, Saraswati membahas topik kewirausahaan. Ia mendorong generasi muda untuk lebih proaktif dalam menekuni dunia usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Saya mohon izin, mohon maaf, karena mungkin saya dari generasi milenial yang pandangannya sedikit berbeda. Dengan kemajuan teknologi saat ini, jangan kita hanya mengandalkan sektor-sektor yang sudah mengalami automasi,” ujar Sara pada menit ke-27 siniar yang ditayangkan enam bulan lalu itu.
Ia pun mengajak anak muda untuk menjadi pengusaha. “Anak-anak muda, ayo kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur. Daripada mengeluh tidak ada pekerjaan, lebih baik ciptakan pekerjaan untuk teman-temanmu,” ajaknya.
Sara mencontohkan, bagi mereka yang memiliki kemampuan memasak, bisa memulai bisnis kuliner. Sementara yang pandai menjahit, bisa membuka bisnis fesyen. “Ada banyak sekali sektor lain yang sebenarnya bisa kalian kerjakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Saraswati menyarankan agar anak muda tidak terpaku pada sektor-sektor padat karya. Meski demikian, ia tetap meyakini bahwa Presiden Prabowo akan terus meningkatkan sektor padat karya seperti agroindustri dan hilirisasi.
Ia menekankan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu fokus utama Prabowo. Oleh karena itu, ia mendorong anak muda yang memiliki lahan untuk berbisnis di bidang pangan dengan menanam berbagai jenis tanaman yang bisa ditanam.
Saraswati juga mengingatkan bahwa pemuda tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah untuk menyediakan pekerjaan. “Jangan hanya bersandar. Jika kita masih bergantung pada sektor-sektor padat karya dan berharap pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan, berarti kita masih berada di zaman kolonial,” pungkasnya.
Selain isu pengunduran diri Rahayu Saraswati, baru-baru ini Presiden terpilih Prabowo Subianto juga mengundang sejumlah tokoh penting ke Istana, termasuk Franz Magnis-Suseno dan Quraish Shihab. Hal ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk merangkul berbagai kalangan dalam membangun bangsa.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Ringkasan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi, menyatakan kebingungannya atas pengunduran diri Rahayu Saraswati dari DPR, yang diduga terkait pernyataan dalam sebuah siniar Februari 2025. Fraksi Gerindra, yang terkejut dengan keputusan ini, menilai Saraswati sebagai kader aktif dan berdedikasi yang rajin turun ke daerah pemilihan dan peduli terhadap peran serta perempuan dalam politik.
Meskipun menghormati keputusan Saraswati, Fraksi Gerindra juga menyadari pentingnya menghormati mandat yang diberikan rakyat kepadanya. Saat ini, Fraksi Gerindra telah menonaktifkan Saraswati dan sedang mengkaji pengunduran dirinya, berkoordinasi dengan DPP Partai Gerindra. Pengunduran diri dipicu oleh potongan video dalam siniar yang dianggap menyakiti masyarakat, di mana Saraswati mendorong anak muda untuk menjadi pengusaha dan tidak terpaku pada sektor padat karya.








