Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, dinilai tidak perlu merasa iri terhadap performa impresif Marc Marquez di MotoGP 2025. Analis MotoGP, Carlo Pernat, bahkan menyebut bahwa Quartararo memiliki talenta setara dengan sang “Alien”.
Performa menjanjikan memang ditunjukkan oleh Quartararo bersama tim pabrikan Yamaha menjelang MotoGP San Marino 2025 akhir pekan ini. Di tengah keterbatasan yang dialami timnya, “El Diablo” masih mampu meraih pole position dan podium, baik dalam sesi sprint race maupun balapan utama.
Meski demikian, raihan ini belum memuaskan sepenuhnya bagi Quartararo dan Yamaha, karena dinilai belum cukup konsisten. Salah satu kendala utama adalah performa mesin YZR-M1 yang seringkali kesulitan menandingi keganasan motor Ducati yang dikendarai Marc Marquez.
Gambaran jelas terlihat pada sesi sprint race GP Catalunya beberapa waktu lalu. Quartararo tampak kewalahan mempertahankan posisinya dari tekanan Marquez. Alhasil, impian meraih kemenangan pupus setelah juara dunia MotoGP 2021 itu finis di urutan kedua, tepat di belakang Marquez.
Terlepas dari belum mampunya mengalahkan Marquez, Carlo Pernat menegaskan bahwa Fabio Quartararo tidak perlu merasa inferior. Menurutnya, bakat alami yang dimiliki Quartararo setara dengan Marquez. Sayangnya, potensi itu belum sepenuhnya terlihat musim ini karena Yamaha masih kesulitan mengembangkan motor yang kompetitif. Yamaha dinilai belum mampu menyediakan motor yang memadai bagi Quartararo untuk bersaing secara konsisten di barisan depan.
“Quartararo saat ini satu-satunya yang, dalam hal bakat murni, tidak punya alasan untuk iri pada Marquez,” kata Pernat, seperti dilansir dari Motosan. “Dan melihatnya mengendarai motor yang sama sekali tidak menempatkannya dalam posisi bertarung adalah dosa olahraga secara global,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ducati memberikan ultimatum kepada para penggemar Italia menjelang MotoGP San Marino 2025 agar tidak membuat malu. Sementara itu, Bos Ducati terus memuji Alex Marquez, yang berpotensi membuat Francesco Bagnaia semakin tertekan.
Yamaha sendiri sedang berupaya keras melakukan gebrakan dengan mengembangkan motor berbasis konfigurasi mesin V4. Saat ini, seluruh pabrikan di MotoGP 2025 menggunakan konfigurasi tersebut, kecuali Yamaha yang masih setia dengan tradisi mesin inline 4 silinder. Perubahan konfigurasi mesin ini diharapkan menjadi solusi bagi Yamaha untuk mengejar ketertinggalan.
Namun, upaya ini belum sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran Pernat. Ia merasa bahwa Yamaha membutuhkan waktu untuk bisa kompetitif dengan mesin baru. Proses penyesuaian yang memakan waktu tentu harus dijalani, apalagi Yamaha sudah cukup lama menggunakan mesin 4 silinder yang dikenal lebih lincah, meskipun performanya kurang bertenaga dibandingkan V4. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus bagi mantan manajer Valentino Rossi tersebut terhadap Quartararo.
“Semoga dengan mesin V4 yang mereka uji di Barcelona, Yamaha akan menemukan jalannya,” ucap Pernat. “Tetapi saya sulit percaya bahwa proyek baru seperti itu bisa kompetitif sejak awal. Oleh karena itu, saya khawatir Fabio Quartararo masih harus berjuang keras,” tuturnya menambahkan.
Menjelang MotoGP San Marino, pembalap Indonesia, Mario Aji, mendapatkan peringatan dari manajer timnya, sementara Veda Ega Pratama berjuang untuk menjadi juara.
Ringkasan
Fabio Quartararo dinilai memiliki talenta setara Marc Marquez, meskipun Yamaha belum memberikan motor yang kompetitif. Analis MotoGP, Carlo Pernat, mengungkapkan kekhawatirannya karena Yamaha masih berjuang mengembangkan motor yang mumpuni, khususnya dalam hal performa mesin yang seringkali kalah dari Ducati yang dikendarai Marquez.
Yamaha sedang berusaha mengembangkan motor dengan konfigurasi mesin V4 untuk mengejar ketertinggalan, namun Pernat merasa bahwa proses penyesuaian ini akan memakan waktu. Hal ini membuat Quartararo terancam harus berjuang keras karena sulit percaya bahwa proyek baru tersebut bisa langsung kompetitif, sementara Ducati terus memuji Alex Marquez dan memberikan tekanan pada Bagnaia.









