JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru saja mengumumkan susunan kepengurusan partainya untuk periode 2025-2030. Kabar ini tentu menjadi perhatian publik, mengingat beberapa nama yang masuk dalam jajaran pengurus baru berasal dari Kabinet Merah Putih.
Menariknya, beberapa tokoh dari pemerintahan, termasuk menteri, wakil menteri, hingga kepala badan, turut serta memperkuat barisan Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan. AHY sendiri, selain memimpin partai, juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah di Kabinet Merah Putih, menunjukkan sinergi antara partai dan pemerintahan.
Salah satu penunjukan penting adalah Teuku Riefky Harsa, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Ekonomi Kreatif. Beliau dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Umum sekaligus Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat. Penunjukan ini menunjukkan kepercayaan besar partai terhadap kemampuan dan pengalaman Teuku Riefky Harsa.
Selain itu, Iftitah Suryanegara, Menteri Transmigrasi, didapuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat. Peran ini krusial dalam mempersiapkan strategi dan memenangkan hati masyarakat dalam pemilihan mendatang.
Selanjutnya, ada nama Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum, yang langsung dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Kehadiran kader baru ini diharapkan membawa energi dan perspektif segar bagi partai.
Di tingkat wakil menteri, Ossy Dermawan, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, dipercaya menjabat sebagai Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK). Tugas ini sangat penting untuk memastikan soliditas dan kualitas kader partai di seluruh Indonesia.
Terakhir, Afriansyah Noor, kader baru Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), turut mengisi posisi strategis sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Pengalaman Afriansyah di pemerintahan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan partai.
Penunjukan ini semakin menegaskan komitmen Partai Demokrat untuk terus berbenah dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan politik di masa depan. Sebelumnya, AHY juga telah membentuk dua badan baru dan dewan pakar dalam struktur organisasi partai, menunjukkan keseriusan dalam memperkuat fondasi partai.
Berikut adalah daftar lengkap beberapa nama penting dalam kepengurusan Partai Demokrat periode 2025-2030:
- Agus Harimurti Yudhoyono: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Ketua Umum Partai Demokrat.
- Teuku Riefky Harsya: Menteri Ekonomi Kreatif, Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
- Iftitah Suryanegara: Menteri Transmigrasi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).
- Dody Hanggodo: Menteri Pekerjaan Umum, Wakil Ketua Umum.
- Ossy Dermawan: Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK).
- Afriansyah Noor: Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Wakil Ketua Umum.
Seperti yang disampaikan AHY sebelumnya, masuknya mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi Wasekjen Demokrat merupakan angin segar bagi partai. AHY berharap kehadiran “darah baru” ini dapat membantu perjuangan partai ke depan.
Ringkasan
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan susunan kepengurusan Partai Demokrat periode 2025-2030 yang melibatkan beberapa tokoh dari Kabinet Merah Putih. Penunjukan ini menunjukkan sinergi antara partai dan pemerintahan, dengan AHY sendiri menjabat sebagai Menteri Koordinator. Beberapa nama penting yang masuk dalam kepengurusan baru termasuk Teuku Riefky Harsa, Iftitah Suryanegara, Dody Hanggodo, Ossy Dermawan, dan Afriansyah Noor.
Penunjukan tersebut menempatkan tokoh-tokoh dari berbagai posisi pemerintahan dalam jabatan strategis di partai, seperti Wakil Ketua Umum, Ketua Bappilu, dan Ketua BPOKK. AHY juga membentuk badan baru dan dewan pakar, serta menyambut kader baru seperti mantan Sekjen PBB, sebagai upaya memperkuat fondasi partai dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan politik di masa depan.








