Apakah pasangan Anda sering terbangun di malam hari, mendengkur keras, atau tiba-tiba menarik selimut saat Anda terlelap? Mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan pisah ranjang! Jangan panik dulu, Moms, karena sleep divorce ini bukan berarti akhir dari segalanya.
Banyak pasangan mendapati kualitas tidur mereka terganggu oleh kebiasaan-kebiasaan tersebut. Namun, tahukah Anda bahwa tidur terpisah justru bisa meningkatkan kualitas tidur dan bahkan mempererat hubungan dengan pasangan?
Menurut survei dari American Academy of Sleep Medicine yang dikutip dari Good House Keeping, lebih dari sepertiga pasangan di Amerika Serikat telah mencoba sleep divorce. Ini menunjukkan bahwa fenomena ini semakin umum dan diterima.
Jennifer Adams, penulis buku Sleeping Apart Not Falling Apart, menegaskan bahwa tidur bersama bukanlah satu-satunya kunci keharmonisan. “Jika Anda dan pasangan menikmati tidur bersama tanpa saling mengganggu, itu bagus. Tapi, bukan berarti hubungan Anda lebih baik daripada pasangan yang memilih tidur terpisah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa banyak pasangan yang tidur terpisah setiap malam dan tetap menikmati hidup serta hubungan yang harmonis karena mereka mendapatkan tidur yang berkualitas.
Masalah Tidur: Pemicu Konflik Rumah Tangga
Pentingnya tidur nyenyak seringkali diabaikan, padahal dampaknya sangat besar. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan orang dewasa untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam. Kurang tidur dapat memicu suasana hati yang buruk dan meningkatkan emosionalitas, sehingga rentan menimbulkan konflik dalam rumah tangga, bahkan berdampak buruk bagi kesehatan.
Studi tahun 2016 menunjukkan adanya korelasi antara masalah tidur dan masalah dalam hubungan rumah tangga. Studi lain di tahun 2013 menambahkan bahwa tidur yang terganggu akibat dengkuran pasangan dapat memicu konflik di hari berikutnya. Ini menggarisbawahi betapa pentingnya kualitas tidur bagi keharmonisan rumah tangga.
Adams, yang juga melakukan penelitian tentang masalah tidur, mengungkapkan bahwa banyak pasangan melaporkan alasan mereka tidur terpisah adalah karena dengkuran, perbedaan jadwal tidur, preferensi suasana tidur yang berbeda, dan gerakan-gerakan mengganggu di tempat tidur. Solusi ini terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas hidup pasangan.
“Begitu Anda mendapatkan tidur yang cukup, saya hampir bisa menjamin hubungan Anda akan berkembang karena Anda tidak akan kekurangan tidur,” tegas Adams. Tidur yang cukup bukan hanya baik untuk hubungan, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Natalie D. Dautovich, Ph.D., juru bicara National Sleep Foundation, menjelaskan bahwa tidur yang sehat sangat penting untuk proses penyembuhan, perbaikan jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko obesitas, meningkatkan fungsi kognitif yang sehat, dan meningkatkan respons imun yang sehat.
Bahkan gangguan tidur ringan pun dapat berdampak negatif, meskipun Anda tidak sampai terbangun di malam hari. Kita melewati beberapa tahap tidur di malam hari, termasuk tahap tidur yang lebih dalam. Jika tidur Anda terganggu beberapa kali, Anda cenderung berada di fase tidur yang lebih ringan dan kurang berkualitas.
Komunikasi Kunci Utama: Cara Menyampaikan Keinginan Pisah Ranjang
Lalu, bagaimana cara menyampaikan keinginan untuk tidur terpisah kepada pasangan? Mungkin inilah yang menjadi tantangan terbesar. Adams menyarankan untuk menjelaskan alasan Anda secara perlahan dan menekankan bahwa hal ini bukan bentuk penolakan.
“Ini akan membuktikan bahwa Anda tidak berusaha menghindari pasangan, tetapi mencari lingkungan yang membuat Anda tidur nyenyak,” kata Adams.
Pilihlah waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Hindari saat pasangan sedang lelah, stres, atau suasana hatinya sedang buruk. Dengarkan juga alasan pasangan jika ia memiliki kekhawatiran atau keberatan terkait tidur terpisah. Mungkin saja ia merasa ditolak atau tersinggung. Komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan dalam mengambil keputusan ini.
Ringkasan
Sleep divorce, atau tidur terpisah, menjadi solusi bagi pasangan yang kualitas tidurnya terganggu. Survei menunjukkan bahwa fenomena ini semakin umum, dengan alasan utama seperti dengkuran, perbedaan jadwal tidur, dan preferensi suasana tidur yang berbeda. Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan dapat meningkatkan kualitas hubungan.
Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menyampaikan keinginan tidur terpisah. Jelaskan alasan dengan tenang dan tekankan bahwa ini bukan bentuk penolakan, melainkan upaya untuk meningkatkan kualitas tidur. Pilihlah waktu yang tepat untuk berdiskusi dan dengarkan kekhawatiran pasangan.









