Pencarian sosok pelatih baru untuk Timnas Indonesia akhirnya menemui titik terang. Media asing, Football Tribe, baru-baru ini mengungkap alasan krusial di balik keputusan PSSI yang memilih John Herdman dibandingkan nama fenomenal Giovanni van Bronckhorst untuk memimpin skuad Garuda. Meskipun peresmian Herdman belum dilakukan secara resmi, banyak pengamat sepak bola lokal meyakini bahwa pengumuman tersebut hanyalah masalah waktu, dan PSSI akan segera mengadakan konferensi pers dalam beberapa hari mendatang untuk mengakhiri saga panjang ini. Informasi ini juga diperkuat oleh pernyataan dari Bung Harpa yang menyebut pengumuman pelatih baru Timnas Indonesia akan dilakukan dalam waktu dekat.
Kedua kandidat, Herdman dan Giovanni van Bronckhorst, memang memiliki rekam jejak yang mengesankan di dunia sepak bola. Namun, terdapat perbedaan mendasar yang menjadi penentu pilihan PSSI. Giovanni van Bronckhorst, yang akrab disapa Gio, dikenal luas atas pengalamannya menangani klub-klub elite Eropa. Namanya besar berkat kesuksesannya bersama PSV Eindhoven, Rangers FC, dan Besiktas JK, di mana ia berhasil mempersembahkan sejumlah trofi domestik. Kualitas kepelatihan Gio dalam membangun sistem permainan yang baik memang tidak diragukan, namun keberhasilan di level klub ini dinilai belum cukup oleh para petinggi PSSI.
Menurut laporan Football Tribe, salah satu alasan mengapa Gio kurang diunggulkan adalah karena ia hanya dianggap memiliki “nama besar sebagai pemain”, namun minim pengalaman di kancah sepak bola internasional yang melibatkan tim nasional. Kondisi ini sangat berbeda dengan John Herdman, yang justru memiliki segudang pengalaman melatih tim nasional. Pelatih asal Inggris ini pernah menukangi Timnas Putri Selandia Baru dan Timnas Putri Kanada, sebelum akhirnya dipercaya melatih Timnas Putra Kanada dari 2018 hingga 2023.
Rekam jejak Herdman di level internasional sangatlah impresif. Ia sukses membawa Timnas Putri Kanada meraih medali perunggu Olimpiade pada tahun 2012 dan 2016. Puncaknya adalah ketika ia berhasil memimpin Timnas Kanada lolos ke ajang Piala Dunia 2022. Prestasi inilah yang sangat menarik perhatian PSSI, mengingat induk organisasi sepak bola nasional tersebut memiliki ambisi besar untuk membawa Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2030. Herdman memiliki pengalaman nyata dalam mengantarkan tim nasional ke turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia, suatu hal yang belum dimiliki oleh Gio. Keselarasan visi antara pengalaman Herdman dan ambisi jangka panjang PSSI inilah yang menjadi kunci utama pemilihannya.
Lebih lanjut, Football Tribe mengutip pernyataan bahwa “Pria berusia 50 tahun itu telah membuat Exco PSSI terkesan selama serangkaian wawancara di Inggris yang dihadiri oleh Muhammad dan Endri Erawan, direktur teknik Alexander Zwiers, serta penasihat teknik Jordi Cruyff.” Dari lima kandidat awal, daftar tersebut mengerucut menjadi dua nama, yakni Herdman dan Giovanni van Bronckhorst. “Meskipun rekam jejak Van Bronckhorst sebagai pemain dan pelatih menjadikannya kandidat kuat, Herdman dipahami sebagai pilihan yang disukai federasi,” lanjut media tersebut, menegaskan bahwa “sebagian besar dikarenakan keselarasan yang erat antara profilnya dan ambisi sepak bola jangka panjang Indonesia.”
Komitmen PSSI terhadap Herdman pun tidak main-main. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, bahkan sempat menyatakan bahwa John Herdman tidak akan dipecat jika Timnas Indonesia gagal memenuhi ekspektasi awal, menegaskan bahwa ini adalah “komitmen PSSI!” Hal ini menunjukkan kepercayaan penuh dan dukungan jangka panjang dari federasi terhadap Herdman, sebuah indikasi bahwa PSSI serius dalam membangun fondasi sepak bola nasional demi mencapai tujuan besar ke Piala Dunia. Dengan demikian, penantian panjang untuk pelatih baru Timnas Indonesia akan segera berakhir, dengan John Herdman diharapkan menjadi arsitek di balik era baru sepak bola Merah Putih.








